Katakepri.com, Batam – Wakil Gubernur Hj Marlin Agustina berterima kasih dengan antusias warga untuk mengikuti vaksinasi. Melihat laju vaksinasi di Kepri semakin besar, sikap disiplin sangat diperlukan untuk terus diterapkan.
“Paling utama adalah disiplin protokol kesehatan, baik sudah divaksin maupun belum. Selain itu, kita semua bisa berdisiplin saat ingin mengikuti vaksin, sehingga semua berjalan lancar,” kata Wagub Marlin, di Batam, Jumat (18/6).
Sepanjang Jumat ini, Wagub Marlin masih blusukan meninjau vaksinasi di berbagai titik. Yang pertama adalah peninjauan vaksinasi untuk dosis kedua guru-guru dari Batam Kota, Nongsa dan Bengkong. Sebanyak 3.500 orang menjalani vaksinasi di sekolah Yos Sudarso ini.
Wagub Marlin kemudian meninjau penyuntikan vaksin untuk 1.200 guru dari kawasan Lubuk Baja dan Batuampar. Wagub juga meninjau pelaksanaan vaksinasi di kawasan Batamindo. Sebelum ke Batamindo, Wagub Marlin terlebih dahulu meninjau pelaksanaan vaksin di Lapas Barelang. Di Lapas Barelang, Wagub Marlin juga meninjau hasil karya penghuni Lapas yang ikut dipamerkan.
Wagub Marlin mengajak masyarakat untuk menjadikan protokol kesehatan sebagai kebutuhan. Selalu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, tujuan bersama untuk memutuskan mata rantai sebaran Covid-19 bisa cepat dicapai.
Bagi Wagub Marlin, semua harus berperan dalam membangun kesadaran untuk mencegah virus ini terus tersebar. Kesadaran utama itu adalah berdisiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Dengan menerapkan protokol kesehatan menunjukkan kita peduli dengan sesama. Peduli untuk memutuskan mata rantai sebaran Covid-19,” kata Wagub Marlin.
Karena itu, dalam setiap peninjauan, Wagub Marlin selalu mengingatkan semua untuk berdisiplin dengan protokol kesehatan. Sudah atau pun saat mau divaksin.
Antusias tinggi masyarakat Kepri untuk divaksin semakin menunjukkan hasilnya. Sampai Kamis (17/6), sudah 401.523 warga Kepri yang menjalani vaksinasi. Jumlah ini setara dengan 28,63 persen dari sasaran vaksinasi untuk penduduk Kepri yakni sebesar 1.402.331 jiwa. (Red/Hum)
