Mendagri: Akan Sangat Berat Bila Pilpres Dilaksanakan di Bulan April 2024

Katakepri.com, Jakarta – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan akan sangat berat jika pemilihan presiden (Pilpres) digelar pada April 2024. Ia mengatakan ada potensi tumpang tindih dengan jadwal Pilkada 2024 jika pilpres diikuti oleh lebih dari dua pasangan calon.

“Kalau ada putaran kedua, nanti akan tabrakan overlapping yang sangat berat sekali,” kata Tito Karnavian di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021.

Tito mengatakan itu sebabnya Komisi Pemilihan Umum mengkaji untuk memajukan jadwal Pemilu 2024. Ia menyebut, KPU pun menyarankan pemilu sebaiknya digelar pada rentang Januari hingga Maret 2024.

Tito pun membeberkan potensi-potensi masalah dari setiap bulan tersebut. Jika digelar Januari, ada potensi anggaran pada tahun berjalan belum cair. Sedangkan bulan Maret sudah memasuki Ramadan.

“Sehingga menurut KPU yang baik adalah di bulan Februari,” ucap dia.

KPU awalnya mengusulkan jadwal Pemilu pada 28 Februari 2024. Menurut Tito, usulan ini pun masih dikaji oleh Kementerian Dalam Negeri, Badan Pengawas Pemilu, dan Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat.

Namun, usulan jadwal ini diprotes lantaran bertepatan dengan Hari Raya Galungan. Tito mengatakan usulan tersebut pun otomatis tak bisa dilanjutkan.

“Otomatis harus exercise dan itu enggak bisa berlaku. Apa yang dilakukan berikutnya, nanti akan dilakukan rapat kembali, rapat exercise bukan rapat final,” kata Tito.

Mantan Kepala Polri ini mengatakan pemerintah, KPU, Bawaslu, dan Komisi II sama-sama akan melakukan kajian ihwal kapan sebaiknya Pemilu 2024 digelar. “Nanti kami akan bertemu kembali untuk melihat tanggalnya mana yang pas untuk pilpres dan pilkada sehingga risiko overlapping-nya menjadi rendah,” ujarnya. (Red)

Sumber : tempo.co