Jokowi Minta Agar Sekolah Tatap Muka Dibatasi

Katakepri.com, Jakarta – Peringatan disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pelaksanaan sekolah tatap muka dibatasi. Jokowi ingin rencana sekolah tatap muka itu dijalankan dengan sangat hati-hati.

“Bapak Presiden tadi mengarahkan pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai itu harus dijalankan dengan ekstrahati-hati, tatap mukanya dilakukan tatap muka terbatas. Terbatasnya itu apa, pertama hanya boleh maksimal 25 persen dari murid yang hadir, tidak boleh lebih dari dua hari seminggu, jadi seminggu hanya dua hari boleh melakukan maksimal tatap muka. Kemudian setiap hari maksimal hanya dua jam,” ujar Budi.

Prioritas Vaksinasi

Budi juga menyampaikan meski sudah ada aturan terkait sekolah tatap muka terbatas di bulan depan, izin anak ke sekolah tetap di tangan orang tua. Selain itu, Budi meminta setiap daerah memprioritaskan vaksinasi bagi guru dan lansia.

“Jadi mohon bantuan juga kepala daerah karena vaksinnya kita kirim ke kepala daerah prioritaskan guru dan lansia, terutama guru-guru ini harus sudah divaksinasi sebelum tatap muka terbatas yang tadi kami sampaikan dilaksanakan,” katanya.

Budi akan memastikan semua guru sudah divaksinasi sebelum proses sekolah tatap muka dimulai. Upaya itu dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak terkait.

“Dan tugas kami, diberikan juga kepada Pak Panglima dan Kapolri, semua guru harus selesai divaksinasi sebelum mulai,” kata Budi.

Arahan Presiden Jokowi itu ditanggapi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Riza menyebut ketentuan soal kapasitas 25% murid yang hadir bakal lebih mudah dijalani.

“Kalau 25% lebih mudah. (DKI) kan 50%. Malah lebih mudah, lebih kecil. Apalagi saran Pak Jokowi hanya dua hari seminggu. Tentu ini menjadi perhatian kita semua, cuma kita memastikan pendidikan bagi anak-anak kita sesuatu yang penting,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (7/6/2021).

Riza meyakini apa yang diinstruksikan Jokowi merupakan masukan dari berbagai pihak. Riza mengatakan Pemprov DKI akan membahas lebih lanjut terkait instruksi tersebut.

“Saya kira Pak Jokowi mendapatkan masukan-masukan dan memberikan perhatian berapa idealnya. Kalau 25% yang terbaik kenapa nggak? Masukan-masukan Pak Presiden pemerintah pusat akan didiskusikan,” jelasnya.

Politikus Gerindra itu memastikan Pemprov DKI terbuka dengan saran dan masukan berbagai pihak. Di sisi lain, Pemprov DKI juga akan menentukan kebijakan tatap muka sesuai hasil uji coba PTM yang akan berlangsung pada 9 Juni 2021 mendatang.

“Apakah nanti jumlah harinya kita atur seperti uji coba, jumlah jamnya dilihat nanti mata pelajaran mana yang diujikan secara langsung kemudian jumlah hari, jumlah mata pelajaran, jumlah jamnya, kapasitas per kelasnya semua kita akan atur,” ucap Riza. (Red)

Sumber : detik.com