Katakepri.com, Batam – Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad hadir dalam Rapat Evaluasi Lanjutan tentang Penanganan Covid-19 dan Percepatan Vaksinasi serta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro tingkat Provinsi Kepri.
Dalam rapat yang digelar secara daring ini, Amsakar setidaknya menyampaikan empat hal utama.
Pertama perihal vaksinasi untuk para pekerja. Dirinya kembali memperjuangkan vaksinasi untuk kalangan tersebut.
Hal ini seperti yang ia sampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, beberapa waktu lalu.
“Saya sampaikan kepada pak Gubernur (Ansar Ahmad), bagaimana agar Batam mendapatkan 400 ribu vaksin Sinopharm atau vaksin gotong royong untuk Naker industri kita,” ucap Amsakar.
Amsakar secara intens memperjuangkan hal ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, dari sekitar 1,2 juta penduduk Batam lebih kurang 400 ribu merupakan kalangan Naker Industri. Angka sebanyak itu memberikan data yang cukup signifikan bagi program vaksinasi di Batam.
“Segmen pelayan publik sudah pada angka 80 persen, lalu vaksinasi lansia sedang kami push. Secara umum capaian kita tinggi, tapi masyarakat umum terutama Naker Industri belum begitu banyak yang divaksinasi,” papar dia.
Kedua, Amsakar juga menyampaikan tentang perkembangan posko PPKM di Batam yang cukup masif. Untuk diketahui, saat kunjungan presiden, Rabu (19/5/2021) lalu baru terbentuk 157 posko dan kini sudah mencapai 2.375 posko yang tersebar di seluruh Batam dan akan terus meningkat.
Pada praktiknya Dalam beberapa kesempatan, Amsakar menghadiri peresmian posko-posko tersebut sembari mensosialisasikan prokes dan mengingatkan tentang tugas pokok dan fungsi PPKM sehingga terus menekan perkembangan Covid-19.
“Melalui PPKM ini tergambar kerja kolektif, di dalamnya melibatkan lurah, LPM, RTRW, Babinsa, Babinkamtibnas dan para tokoh. Wagub tadi mengapresiasi perkembangan PPKM di Batam,” ucap dia.
Hal yang ketiga yang Amsakar sampaikan tentang isolasi mandiri. Seperti arahan Wali Kota Batam Muhammad Rudi isolasi mandiri dipusatkan di Asrama Haji. Pada lokasi ini tersedia 420 tempat tidur.
“Dalam hal ini, kami hanya minta dukungan untuk biaya konsumsi yang diisolasi,” katanya.
Kemudian keempat tentang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk melalui Batam. Lokasi-lokasi isolasi bagi PMI sebelum kembali ke daerah masing-masing akan dipantau terus menerus.
“Artinya tidak ada lagi persoalan perihal PMI yang masuk ke Batam,” ucapnya. (Red*)