89 Guru Kecamatan Nongsa Kunjungi Museum Raja Ali Haji Batam

Katakepri.com, Batam – Sebanyak 89 guru Kecamatan Nongsa mengunjungi Musuem Batam Raja Ali Haji, yang berlokasi di Dataran Engku Putri, Batam Centre, Jumat (19/2/2021).

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Muhammad Zen langsung memandu menjelaskan khazanah museum yang dimulai dari masa Riau Lingga sampai masa infrastruktur Batam.

Ketua Kelompok Kerja Guru Gugus Dua Kecamatan Nongsa, Sarini menyebutkan kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian dari Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Budaya Melayu Kepulauan Riau, yang dilaksanakan di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) sejak 16-19 Februari 2021. Pelatihan bagi 89 guru ini dibuat untuk melahirkan perangkat pembelajaran terutama silabus di budaya Melayu, dalam hal ini ada praktek membatik, membuat tanjak, dan mengunjungi Musuem.

Narasumber yang memberikan materi pelatihan berasal dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Dinas Pendidikan Kota Batam, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, dan Duta Rumah Belaja. “Narasumber salah satunya Pak Zen, membahas tentang pembuatan tanjak, belajar tentang budaya, dan mengajak serta menjelaskan tentang Musuem Batam Raja Ali Haji,” terangnya.

Saat mengunjungi museum, ia dapat melihat secara langsung tentang benda bersejarah, melihat sketsa wajah Nong Isa. Musuem ini juga dapat membantu khususnya para guru dalam menambah ilmu pengetahuan khazanah budaya Melayu dan pastinya akan disosialisasikan kepada siswa.

“Bakal membawa anak-anak untuk bisa melihat langsung Museum Batam Raja Ali Haji,” ucapnya.

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengucapkan terima kasih atas kunjungan para guru dari Kecamatan Nongsa ini. Ia menyebutkan tercatat sebanyak 1062 kunjungan pasca diresmikan (soft opening) pada 18 Desember 2020.

“Disbudpar Kota Batam terus menggembangkan Musuem Batam Raja Ali Haji dengan menambah koleksi. Hadirnya museum Batam ini sebagai media informasi masyarakat Kota Batam dan wisatawan tentang sejarah perkembangan Batam,” katanya.

Sebagai informasi, Museum Raja Ali Haji sudah didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama 475 museum lainnya di Indonesia. Isi dari museum ini, menampilkan sejarah peradaban Batam mulai dari Batam sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam sekarang.