Katakepri.com, Jakarta – Indonesia punya banyak potensi menarik perhatian industri film asing tak hanya dari segi pasarnya, tapi juga produksinya.
Tak sedikit pulau dan kawasan yang tersebar di Tanah Air untuk menarik minat produksi film internasional melakukan syuting di sini. Hal ini menjadi salah satu yang dibahas dalam acara webinar dengan topik Memaksimalkan Kapasitas dan Peluang Produksi Film di Indonesia yang digelar Akatara lewat Maximum Exposure.
Salah satu topik dalam bahasan tersebut menyinggung tentang kerja sama kreator film Indonesia dengan industri film internasional. Salah satu narasumber dari Netflix, Norman Lockhart mengutarakan tentang kemungkinan Indonesia suatu saat bisa membuka diri untuk menyambut kehadiran produksi film asing seperti yang dilakukan di Thailand.
“Netflix sudah cukup panjang bekerja sama dengan Thailand. Kami melakukan beberapa proyek tayangan di sana, mungkin Indonesia suatu saat bisa melakukan hal serupa,” ungkap pria yang menjabat sebagai Director, Production Management, APAC & India, Netflix ini.
Hal ini ditanggapi oleh Ketua Bidang Advokasi Kebijakan Perfilman Indonesia (BPI), Alex Sihar. Menurutnya, hal tersebut masih terus diupayakan.
“Memang ini menjadi tugas BPI untuk mempromosikan kawasan Indonesia untuk syuting baik itu untuk produksi syuting kerja sama dengan sineas lokal atau asing saja,” ungkap Alex Sihar.
“Kami sudah bekerja sama dengan kemenparekraf 3 tahun belakangan, dengan membentuk komisi film daerah sudah ada di Bandung dan 4 daerah lain. Kami belum memperoleh insentif untuk itu apalagi sekarang ada kebijakan ketat soal izin travel karena pandemi, tapi apa yang kami usahakan dalam beberapa tahun terakhir kami masih dalam diskusi dengan kementerian pariwisata dan kementerian keuangan,” imbuh Alex.
Jika ini terwujud, akan terbuka kesempatan semakin berkembangnya sineas lokal. Terlebih dengan merebaknya layanan streaming online yang juga melahirkan karya-karya original.
Penting bagi sineas lokal memiliki standar yang kian meningkat sehingga bisa menjadi bagian dalam produksi film atau serial asing.
Di luar itu, industri film lokal juga membutuhkan penulis-penulis baru dengan gagasan dan ide cemerlang. Hal ini berkaca dari tayangan-tayangan luar negeri yang memiliki kekuatan dalam segi cerita.
“Kita juga membutuhkan lebih banyak penulis. Di Indonesia, series itu kerap disamakan dengan sinetron, itu adalah hal yang berbeda. Cara pandang itu yang semestinya bisa diubah,” ungkap Alexander Siregar dari Disney.
“Kalau berbicara series, memang lihat saja bagaimana series di Amerika. Mereka punya cerita yang luar biasa dan mengikat penontonnya,” tukas presenter Marissa Anita yang hadir sebagai moderator dalam diskusi. (Red)
Sumber : detik.com