Katakepri.com, Batam – Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam menerapkan strategi produksi dan marketing seiring upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
“Strategi kita di produksi dan market,” kata Kepala DKPP Kota Batam Mardanis, Senin (13/7/2020).
Terkait produksi, pihaknya terus mendorong jumlah dan kualitas produksi komoditi lokal. Hal ini terbukti, satu komoditi yakni cabai hijau hampir memenuhi kebutuhan lokal.
“Produksi cabai hijau kini hampir memenuhi kebutuhan harian kita di Batam, yakni 8 ton perhari, kebutuhan kita sekitar 10 ton. Artinya sedikit saja yang didatangkan dari luar,” ungkap dia.
Berhasil mengembangkan komoditas ini, pihaknya kini mengembangkan produksi cabai-cabai jenis lain, tentu dengan membina petani-petani lokal.
“Kebutuhan cabai merah di Batam sekitar 10 ton hingga 15 ton. Sementara kini kita baru mampu sekitar 500 kilogram,” ujar dia.
Ia mengaku, cabai merupakan komoditas yang dikembangkan dan juga terus dipantau hingga pemasarannya. Bukan tanpa alasan, komoditi kerap menyumbang inflasi bagi Batam.
“Tujuan kehadiran kita salah satunya itu, menjaga stabilitas harga agar tidak terjadi inflasi,” terang dia.
Agar lebih terkoordinir, bahkan kini telah terbentuk koperasi petani yang akan menjadi wadah pembinaan atau pengembangan tani Batam ke depan, termasuk perihal produksi maupun pemasaran. Anggota koperasi akan menjual hasil taninya ke koperasi sebelum dijual ke konsumen. Selain menjalani kegiatan menjual hasil pertanian, ke depan koperasi ini akan menjual sarana pertanian kepada petani dengan harga murah.
“Kenapa pakai koperasi karena punya prospek, Bank Indonesia akan bantu pengadaan pupuk, obat hama, pendampingan IT juga sarana prasarana,” imbuhnya.
Sementara, perihal strategi pemasaran komoditi lokal, komoditi yang telah dikumpulkan dari petani melalui koperasi akan dijual dengan berbagai cara. Pertama dengan cara online, kini pihaknya telah meluncurkan aplikasi ‘Bakulan’ (Selengkapnya https://mediacenter.batam.go.id/2020/07/07/yuk-belanja-produksi-petani-lokasi-di-bakulan/).
Kemudian membentuk Cabai Corner bekerja sama dengan kedai-kedai agar dapat menjual hasil panen petani lokal. Pihaknya menargetkan, 100 kedai dapat terlibat dalam program ini.
“Di Sekupang sudah ada 7 kedai yang ikut serta. Untuk sembilan kecamatan di mainland, kami targetkan lima sampai 10 kedai perkecamatan ikut serta,” katanya.
Strategi pemasaran lain yakni penjualan hasil pertanian dengan menggunakan mobil, para petugas akan berkeliling perumahan atau ngetem pada salah satu titik di daerah tertentu.
“Kelebihan komiditi lokal ini, yang pertama sudah pasti segar,” pungkasnya. (Red)