Antara Wabah Corona dan Tradisi Warga Tanjungpinang Jelang Lebaran

Katakepri.com, Tanjungpinang – Meski wabah Covid 19 masih membayang-bayangi, tradisi membeli sesuatu yang baru untuk dikenakan saat lebaran Idul Fitri tidak bisa dihilangkan masyarakat di Kota Tanjunpinang.

Meski tak seramai tahun lalu, toko baju, jilbab dan pernak pernik lebaran masih diserbu pembeli. Bahkan ada yang sudah menunggu sebelum toko buka.

Reyhan pengelola toko jilbab dan pernak pernik wanita di pasar Tanjungpinang mengaku dua harian ini tokonya ramai meski sebelumnya sempat down karena Corona.

“Penjualan hancur sekali, jika dipresentasekan mungkin turun hampir 90 persen. Baru-baru ini aja rame,” ujarnya.

Menurut pengelola toko satu ruko ini, jika dihitung-hitung omzet yang Ia dapati saat ini tidak bisa menutupi sewa ruko yang Ia tempati.

“Dilihat dari awal bulan Ramadhan saja kita sudah drastis banget turunya,” ucapnya.

Untungnya, toko cv. d’la vonex’s ini masih punya langganan tetap didalam maupun diluar Kota Tanjungpinang untuk bertahan ditengah sulitnya perekonomian saat ini.

“Untungnya kita masih ada pelnggan tetap, tapi yang menjadi kendala kita saat ini barang-barang dari penyuplai toko Tanah Abang Jakarta lagi down,” ucapnya.

Masih di pasar Tanjungpinang, Adi tukang sol sepatu kaki lima mengeluh atas kurangnya pelanggan. Kebanyakan keseharianya dipasar saat ini diisi dengan merenung.

Hal ini berbanding terbalik dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya yang biasa menerima 10 sampai 15 pasang sepatu sendal perharinya.

“Kalau skarang satu hari ini paling banyak dua pelanggan, sisanya menung-menung aja lagi sampai pulang,” tuturnya.

Tidak muluk-muluk, bapak dari lima anak ini hanya ingin wabah ini cepat berlalu agar jualanya lancar seperti biasannya.

“Dan mudah-mudahan pemerintah daerah cepat menyalurkan bansos, karena itu sangat-sangat bermanfaat bagi kami pedagang kaki lima yang saat ini ikut terdampak,” pungkasnya. (Angga).