katakepri.com, Jakarta – Memanfaatkan tekonologi digital untuk mencari pasangan hidup dengan aplikasi cari jodoh online adalah cara praktis yang dipilih oleh para jomblo di masa kini. Berbagai platform aplikasi cari jodoh online di berbagai negara inipun hadir sebagai pilihan mereka untuk menjalin asmara dan mencari pasangan hidup. Namun adakah perbedaan aplikasi cari jodoh online di Eropa dengan di Asia khususnya aplikasi cari jodoh online di Indonesia ?
Salah satu pendiri Flutter Asia, aplikasi perjodohan online Indonesia, Gordon Enns mengungkapkan beberapa perbedaan platform aplikasi cari jodoh online di Eropa dengan di Indonesia. Menurut Gordon aplikasi cari jodoh online di Asia dan Indonesia lebih sederhana sehingga tool-toolnya bisa diakses pengguna dengan mudah.
“Di Indonesia sendiri aplikasi yang berbasis lebih ke user friendly dan kemudian jelas konsepnya juga berbeda,” terang Gordon saat acara Konferensi Pers Flutter Asia di Fairmont Hotel, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2017).
Selain itu, Aplikasi cari jodoh di negara-negara bagian Eropa biasanya tidak fokus dan banyak yang diperuntukkan untuk sekedar iseng atau mencari kesenangan semata. Sedangkan di Asia dan Indonesia sendiri, aplikasi cari jodoh online ini digunakan memang untuk keseriusan dalam mencari pasangan hidup.
“Dilihat dari kebudayaan pengguna juga sudah berbeda. Di luar negeri aplikasi cari jodoh online cukup tidak fokus, ada dua puluh atau seratus pertanyaan yang tidak spesifik,” jelas Gordon.
Gordon juga menambahkan bahwa aplikasi cari jodoh online di Indonesia lebih memperhatikan tentang sisi kejiwaan atau psikolog. Beberapa pernyataan tentang agama, kebiasaan merokok atau minum alkohol, hingga jenis kesukaan untuk mendapatkan pasangan yang cocok biasanya tertera di kelengkapan data diri pada aplikasi cari jodoh online di Asia.
“Kita lebih fokus ke finding the best match dan memang untuk membantu seseorang yang ingin serius untuk mendapatkan jodoh melalui aplikasi kencan online,” imbuhnya. (Red)
Sumber : detik.com
