Rakornas TPID, Apri : Menjaga Laju Inflasi Berarti Menjaga Keseimbangan Kemakmuran Masyarakat

Katakepri.com, Bintan – Bupati Bintan Apri Sujadi menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah (Rakornas TPID) ke IX yang diadakan oleh Bank Indonesia (BI). Rakornas yang mengusung tema Sinergi dan Inovasi Pengendalian Inflasi untuk Penguatan Ekonomi yang Inklusif ini dibuka langsing oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dengan pemukulan gong di Puri Agung Hall Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Kamis (25/7).

Hadir pula sejumlah Menteri Kabinet Kerja dalam Rakornas TPID ini, diantaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. Termasuk Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso hingga Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo beserta Pejabat BI lainnya.

Wapres JK dalam sambutannya mengatakan, inflasi yang terjaga dan perekonomian negara (Produk Domestik Bruto/PDB) menjadi salah satu indikator dari kemajuan suatu bangsa. Inflasi itu sendiri akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

“Untuk mengukur kemajuan bangsa ada beberapa indikator penting salah satunya itu PDB. Yang kedua inflasi, karena inflasi itu menjadi barometer naik atau turunnya daya beli” ujarnya dihadapan Bupati/Walikota se Indonesia.

Selanjutnya, Wapres JK juga meminta Kementerian/Lembaga terkait, Kepala Daerah baik Gubernur maupun Bupati/Walikota untuk menjaga inflasi di level rendah. “Kalau ringan itu baik, jangan sampai tinggi. Kalau tidak ada inflasi juga kurang baik, tidak ada semangat nanti” tambahnya.

Bupati Apri sendiri seusai rapat sempat menjelaskan beberapa point penting. Menurutnya, pengendalian inflasi harus dipegang kuat dalam komitmen semua pihak terlibat. Apri juga menceritakan bagaimana ambruknya perekonomian jika hyper inflasi seperti tahun 1965 silam. Untuk itu, sudah sangat tepat sasaran inflasi yang ditetapkan Pemerintah sebesar 3,5 persen dengan deviasi satu persen.

“Di Daerah kita menjaga keseimbangan mulai dari distribusi dan produksi yang berarti kita menjaga kemakmuran masyarakat” ungkapnya.

Di Bintan, laju inflasi masih tergolong normal. Tahun 2018 lalu, sepanjang Januari-Desember tingkat inflasi setiap bulannya berada di bawah 0,70 persen yang artinya tidak sampai satu persen. Dalam akumulasinya, laju pertumbuhan ekonomi 5,17 persen dengan inflasi 3,13 persen. (Red)