Penulis : Cindy Emilia
Mahasiswa Semester 8 Jurusan Manajemen SDM di STIE Pembangunan Tanjungpinang
Katakepri.com, Tanjungpinang – Kepemimpinan merupakan sebuah proses untuk mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan pada situasi tertentu, masing masing kepemimpinan memiliki tujuan, manfaat dan fungsi masing masing untuk organisasi pada sektor publik ataupun sektor privat.
Peran kepemimpinan di dalam konteks penyelenggaraan pelayanan publik di indonesia semakin menonjol dan dapat dilihat dari permasalahan yang di hadapi dan efektivitas dalam pelayanan publik, hal ini dapat dipicu dari berbagai faktor seperti rendahnya kualitas kepemipinan.
Kepemimpinan yang berkualitas pada tingkatan eksekutif dan manajerial sangat berpengaruh di dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, menginovasi dan mengarahkan fokusnya organisasi kepada apa yang dibutuhkan masyarakat.
Kepemimpinan yang baik harus dapat menginspirasi, memotivasi karyawan yang memiliki keterampilan agar dapat lebih berkontribusi kepada masyarakat dan mengebangkan mampu memberikan visi yang jelas, dapat membangun sebuah budaya organisasi yang berorientasi pada pelayanan masyarakat.dan pemimpin yang baik dapat membangun hubungan baik antara lembaga masyarakat, sipil dan masyarakat. Kepemimpinan yang efektif di dalam sektor publik secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan perubahan secara signifikan.
Kepemimpinan publik telah didefinisikan sebagai sebuah determinan dari sebuah keberhasilan organisasi publik. Peranan pemimpin publik ini sangat penting dikarenakan pemimpin ini akan menemukan solusi, memecahkan sebuah masalah dan tantangan yang di hadapi pada lingkungan publik, oleh karna itu pemilihan pemimpin publik sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan lingkungan publik.
Perbedaan antara kepemimpinan sektor publik dan sektor privat
Kepemimpinan menjadi fokus salah satu penelitian organisasi dengan munculnya pada teori yang menurut para ahli para pemimpin memiliki sifat sifat tertentu seperti inteligen, kepercayaan diri tekat, integritas, fleksibilitas, kemampuan berorganisasi dan kematangan dalam mengendalikan emosi.
Kepemimpinan sektor publik tidak menempati domain otonom dalam debat kepemimpinan, keyakinan umum yang seiring muncul merupakan sebuah administrasi terkait dengan tingkat kendali eksekutif yang rendahnya administrasi publik yang didasarkan atas sebuah prosedur dan peraturan.
Perbedaan sifat dan karateristik sektor publik dan sektor privat dapat di lihat dari beberapa faktor. Dapat dilihat dari tujuan organisasi, sumber pembiayaan, struktur organisasi, dan pola penanggung jawab, dan beberapa faktor lainnya tergantung situasi dan kondisi organisasi.
Dari beberapa faktor tersebut, contohnya dapat dilihat dari faktor pembeda struktur organisasi, sektor publik cenderung kaku, birokratis, statis, formal, dan hirarkis. Dengan kata lain sistem dalam sektor publik memiliki karakteristik status-quo dan jarang atau bahkan tidak menyukai perubahan.
Banyak organisasi sektor publik merasa kurang tertantang karena berada dalam iklim yang tidak terlalu kompetitif. Hal tersebut kontras dengan karakteristik sektor privat yang mana ia cenderung fleksibel, datar, fungsional, dan dinamis menurut bapak Suwarno. Setidaknya terdapat dua jenis inovasi yang sering dilakukan oleh sektor publik yaitu yang pertama terkait inovasi kebijakan dan yang kedua adalah inovasi pelayanan publik.
Inovasi pelayanan seharusnya sering dilakukan oleh sektor publik karena sifat output yang dihasilkan oleh organisasi sektor publik umumnya tidak berbentuk produk fisik, tetapi berupa pelayanan
Adanya satu karakteristik yang kontras tersebut menyebabkan inovasi pada sektor privat lebih sering terjadi dibandingkan sektor publik.
Intinya kepemimpinan memiliki perannya masing masing, kepemimpinan tergantung bagaimana situasi dan kondisi organisasi tersebut kepemimpinan seperti apa yang dibutuhkan dan diperlukan baik di dalam sektor publik maupun sektor privat, kepemimpinan menentukan keberhasilan suatu organisasi dan seorang pemimpin akan menjadi seorang kunci dari puncak organisasi tersebut. (Red)