Katakepri.com, Tanjungpinang – Banjir Rob melanda Plantar ll pada kawasan pesisir Kota Tanjungpinag, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (7/1/2025), peningkatan air laut membuat rumah warga terendam air laut mengakibatkan aktivitas warga terhambat.
Banjir rob telah merendam kawasan Plantar ll, dimana banjir meredam perumahan dan area jualan warga. Adanya banjir membuat masyarakat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Menurut keterangan Dela sebagai warga dan penjual makanan di Plantar mengungungkapkan “Banjir rob membuat aktivitas sehari-hari terganggu mulai dari kegiatan yang dilangsungkan dirumah hingga di tempat jualan.”
Dela menuturkan, “Setiap kali air naik, sampah-sampah dari luar masuk ke dalam rumah, membuat saya harus membersihkannya.”
Ia menjelaskan bahwa situasi ini sangat mengganggu, karena tidak hanya mengharuskan dirinya untuk membersihkan rumah, tetapi juga menambah beban kerja yang sudah cukup berat.
“Setelah membersihkan sampah, saya harus memastikan semua barang berharga saya aman dan tidak terendam air terkhususnya barang elektronik.”
Adanya banjir rob juga membuat penjualan makanan mengalami penurunan omset penjualan mereka “Banjir rob juga membuat penjualan makanan di tempat saya menurun karena akses jalan yang terendam air laut, di mana motor enggan untuk melewatinya.”
Dela menjelaskan bahwa ketika banjir melanda, banyak jalan yang terendam hingga setinggi betis, membuat kendaraan, terutama sepeda motor, enggan untuk melintas.
Diketahui banjir ini bukanlah pertama kalinya “Hampir setiap tahun selalu ada banjir rob” ujar Dela. “Banjir rob sudah terjadi sejak Kamis pada 2 Januari 2025 lalu hingga hari ini pada Selasa 7 Januari 2025.
Dalam menghadapi situasi ini, Dela dan warga lainnya berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap masalah ini. Mereka menginginkan adanya solusi jangka panjang, seperti pembangunan infrastruktur yang dapat mengurangi dampak banjir, serta program-program yang dapat membantu masyarakat beradaptasi dengan perubahan iklim.
Banjir rob yang melanda kawasan Plantar II tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari warga, tetapi juga berdampak negatif pada perekonomian mereka. Situasi ini menunjukkan perlunya perhatian dan tindakan yang lebih serius dari pihak berwenang untuk mengatasi masalah banjir rob yang kerap terjadi, agar masyarakat dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik dan aman. (Red)
Penulis : AHMADI RIDHO BAIHAQI
Mahasiswa STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang Program Studi Sosiologi