Katakepri.com, Tanjungpinang – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, membuka Konsultasi Publik I Penyusunan Dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Tanjungpinang 2024-2044, di aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, kantor Wali Kota Tanjungpinang, Jumat (15/11/2024).
Kegiatan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain Kepala Badan Pengusahaan (BP) Tanjungpinang, Kepala BPN, REI, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Kepri, Dinas PUPR Provinsi Kepri, sektor swasta, asisten 2, kepala perangkat daerah, camat, lurah, dan perwakilan masyarakat.
Sekda Zulhidayat memberikan apresiasi kepada Dinas PUPR atas kerja keras dalam menyusun draf RDTR Kota Tanjungpinang yang akan menjadi pedoman tata ruang dalam 20 tahun ke depan.
“Meski penyusunan telah dilakukan secara maksimal, rencana tata ruang ini masih membutuhkan masukan dari para pemangku kepentingan untuk penyempurnaan lebih lanjut,” ujar Zulhidayat.
“Forum ini adalah momen penting untuk memastikan dokumen rencana tata ruang yang akan datang dapat mengakomodasi kebutuhan dan aspirasi semua pihak, termasuk pemanfaatan dan pelestarian cagar budaya,” tambahnya.
Masukan dari berbagai pihak sangat penting, karena, menurut Zulhidayat, dokumen RDTR ini nantinya akan menjadi dasar dalam proses perizinan pembangunan di Kota Tanjungpinang.
“Setelah disahkan, dokumen ini akan diintegrasikan ke dalam perizinan, sehingga pengelolaan ruang kota dapat terarah dan sesuai dengan rencana pengembangan yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Tanjungpinang, Rusli, menjelaskan konsultasi publik ini bertujuan untuk menghimpun saran dan masukan guna menyempurnakan RDTR yang baru.
Menurutnya, untuk mencapai kesesuaian dalam peruntukan ruang, pola ruang, dan struktur ruang, diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.
“Konsultasi publik tahap pertama ini bertujuan untuk meminta masukan dari semua pihak. Namun, ini bukan yang terakhir. Akan ada konsultasi kedua yang rencananya akan dilaksanakan pada 25 atau 26 November mendatang,” ungkap Rusli.
Ia berharap, melalui proses konsultasi ini, kita bisa bersama-sama mengoptimalkan pemanfaatan daya dukung lahan serta menata pola dan struktur ruang yang lebih baik.
“Kami menghimpun kebutuhan dari berbagai pihak, baik pengusaha, swasta, maupun pemerintah, agar tata ruang yang dirancang mendekati sempurna dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas,” pungkasnya. (Red)