Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Sandri: Terus Berkomitmen Bekerja Sama Dengan Stakeholder Guna Menjaga Stabilitas Harga Komoditas Pangan

Katakepri.com, Tanjungpinang – Pemerintah Kota Tanjungpinang kembali menunjukkan komitmennya dalam pengendalian inflasi di daerah dengan mengikuti Rapat Koordinasi Pembahasan Langkah Kongkret Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan secara hybrid oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Engku Putri Raja Hamidah, lantai 3, Kantor Wali Kota Tanjungpinang dan dihadiri oleh Asisten 2 Pemko Tanjungpinang, Dr. Elfiani Sandri, M.P.H beserta para stakeholder terkait, Senin (29/07/2024).

Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir. Dalam sambutannya, Tomsi mengharapkan adanya progres dan tindakan nyata dari rapat yang telah berlangsung lama ini. Ia menekankan pentingnya perhatian semua Kepala Daerah terhadap upaya distribusi komoditas bahan pokok, termasuk impor dan ekspor. 

“Jangan sampai karena surplus, ketika kita sendiri membutuhkan malah kurang,” ujar Tomsi. 
Ia juga menegaskan perlunya ketegasan terhadap pelaku usaha bahan pokok untuk menjaga stabilitas harga.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) secara historis dari tahun 2020 hingga 2023, komoditas penyebab inflasi di bulan Juli didominasi oleh komponen bergejolak. Beberapa komoditas yang sering menyumbang inflasi antara lain cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, bawang merah, tomat, dan daging ayam ras.

Data hingga Juni 2024 menunjukkan bahwa cabai merah dan cabai rawit masing-masing mengalami deflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 18,27% dan 34,10%. Tomat juga mengalami deflasi y-to-d sebesar 2,27%, sementara bawang merah mengalami inflasi y-to-d sebesar 23,57%. Daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing mengalami inflasi y-to-d sebesar 4,22% dan 3,84%.

Dari pemantauan harga Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) hingga minggu keempat Juli 2024, beberapa komoditas pangan yang harganya meningkat dan perlu diwaspadai karena terjadi penambahan jumlah kabupaten/kota adalah cabai rawit, minyak goreng, dan beras. Sementara itu, harga daging ayam ras dan cabai merah terus mengalami penurunan hingga minggu keempat Juli 2024.

Untuk kenaikan IPH di Pulau Sumatera kenaikan tertinggi terjadi di Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau, dengan nilai perubahan IPH 0,44% dengan komoditas andil terbesar Beras (0,2721%), Tahu Mentah (0,267%) dan ikan kembung (0.1241%).

Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Pemko Tanjungpinang Elfiani Sandri, mengungkapkan Pemerintah Kota Tanjungpinang terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak terkait guna memastikan stabilitas harga komoditas pangan. 

“Kami akan meningkatkan upaya pengawasan dan distribusi yang lebih efisien serta memastikan ketersediaan stok bahan pokok. Langkah-langkah strategis akan terus kami lakukan untuk menjaga kesejahteraan masyarakat dan mengendalikan inflasi di daerah ini,” ujarnya. 

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam menyikapi fluktuasi harga ini. Pemerintah akan terus berupaya memberikan solusi terbaik guna menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat Tanjungpinang.” ungkap sandri. (Red)