Katakepri.com, Batam – Tanjungpinang – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang menggelar sosialisasi optimalisasi koordinasi dan pemantauan kinerja (Kopaja), di ruang rapat Engku Putri Raja Hamidah, kantor wali kota Tanjungpinang, Jum’at (19/07/2024).
Asisten Administrasi Umum, Augus Raja Unggul, dalam pemaparannya menyampaikan, keberhasilan pencapaian dan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah tidak hanya ditentukan oleh kualitas perencanaan program atau kegiatan, tetapi juga oleh efektivitas implementasi program tersebut.
“Salah satu faktor kunci dalam efektivitas ini adalah koordinasi yang baik dengan para stakeholder dan pemantauan kinerja secara terintegrasi dan berkesinambungan,” jelasnya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah, setiap instansi wajib menyusun dan menyampaikan laporan keuangan dan kinerja sebagai wujud akuntabilitas.
Untuk meningkatkan akuntabilitas tersebut, instansi pemerintah harus melaksanakan program dan kegiatan dengan maksimal agar mencapai target yang telah ditetapkan.
“Optimalisasi koordinasi dan pemantauan kinerja atau yang disingkat dengan Kopaja Pemerintah Kota Tanjungpinang adalah sebuah terobosan atau sinergi untuk mendorong peningkatan capaian kinerja,” tambah Augus.
Melalui Kopaja juga, kata Augus, dapat dilakukan mitigasi terhadap berbagai permasalahan dan resiko yang dapat menghambat pencapaian kinerja tersebut.
Melalui Kopaja, lanjut Augus, dapat dilakukan mitigasi terhadap berbagai permasalahan dan risiko yang dapat menghambat pencapaian kinerja.
Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat,S.Hut mengapresiasi terobosan dalam pengukuran kinerja dan evaluasi internal ini. Ia berharap adanya keterkaitan dan kesesuaian antara koordinasi untuk menjawab dua permasalahan yang sering timbul terkait pengukuran kinerja dan evaluasi.
“Saya berharap dalam dua bulan nanti, implementasi dari Kopaja bisa menggambarkan paling tidak pengukuran dan evaluasi semester pertama. Dengan adanya Kopaja, diharapkan koordinasi yang dilakukan dengan tools, software, maupun hardware dapat menyelesaikan masalah pengukuran dan evaluasi internal tahun 2024,” ujarnya.
“Saya harap Pak Augus dengan tim yang dibentuk nanti dapat menyelesaikan masalah yang sering terjadi, khususnya dalam penilaian SAKIP,” tutupnya. (Red)