Katakepri.com, Tanjungpinang – Masyarakat Kota Tanjungpinang berterimakasih kepada Pemko Tanjungpinang yang giat melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) ataupun operasi pasar murah.
Sebab, melalui kegiatan itu masyarakat merasa sangat terbantu memenuhi kebutuhan dapur yang belakangan ini mulai terjadi kenaikan, seperti beras, ayam, cabai, telur, minyak dan lainnya.
Salah seoramg warga, Sinta, mengatakan dengan berbelanja di GPM itu ia dapat menghemat pengeluaran untuk membeli kebutuhan dapur. Dengan selisih harga Rp 1.000-3.000 rupiah ia dapat membeli lebih banyak sembako.
“Memang bedanya Rp 1.000 kan lumayan kalau kita beli banyak barang,” ujar Sinta,
Ia mencontohkan untuk harga beras SPHP di GPM hanya dijual Rp58 ribu, sementara di pasaran jauh lebih mahal antara Rp 62-65 ribu untuk kemasan 5 Kg, kemudian minyak goreng di sana hanya dijual Rp13 ribu, sedangkan di pasaran Rp15.500.
“Telur ayam, cabai dan lainnya juga jauh lebih murah. Ia berharap pasar murah itu lebih sering diadakan oleh Pemko Tanjungpinang,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang, Robert Lukman, mengatakan GPM itu dilaksanakan untuk menyambut hari besar ke agamaan yaitu hari raya idul adha.
“Ini juga dalam rangka gerakan nasional pengendalian inflasi nasional,” ujar Robert.
GPM itu akan dilanjutkan pada Kamis (6/6) di Kecamatan Bukit Bestari agar semua lapisan masyarakat di Kota Tanjungpinang ini dapat merasakan kehadiran pemerintah.
“Harga yang kita jual tentu di bawah harga pasaran, seperti cabai hanya Rp 53 ribu per kilo, telur ayam Rp 50 ribu per papan, minyak goreng hanya Rp 13 ribu,” tambahnya.
GPM bisa menjual kebutuhan pokok lebih murah karena mendapat subsidi dari Bank Indonesia sebesar Rp 700 ribu per vendor.
“Kami ajak masyarakat untuk memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya untuk berbelanja dengan harga terjangkau,” ucapnya. (Red)