Katakeprii.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa ASEAN membutuhkan strategi taktis jangka panjang yang relevan untuk beberapa dekade ke depan. Ia mengapresiasi dukungan negara-negara anggota perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara dalam pembahasan ASEAN Concord IV.
Concord IV merupakan inisiatif yang dibuat Indonesia untuk landasan Visi Komunitas ASEAN 2045, memperkuat lembaga untuk mengatasi berbagai tantangan masa depan. Dokumen telah direkomendasikan oleh menteri luar negeri untuk disepakati para pemimpin dalam rapat konferensi tingkat tinggi atau KTT ASEAN.
“Semua dari kita menyadari besarnya tantangan dunia saat ini,” kata Jokowi saat sesi pleno KTT ASEAN di Jakarta Convention Centre pada Selasa, 5 September 2023.
Perumusan Visi Komunitas ASEAN 2045 telah dimulai pada 2023 di bawah Satuan Tugas Tingkat Tinggi (HLTF) Visi Komunitas ASEAN 2045, yang diketuai bersama oleh Indonesia dan Malaysia. Visi ini akan diadopsi secara resmi pada 2025.
Konferensi hari ini akan diadakan dua sesi. Pertama dalam format plenary dan kedua dalam bentuk retreat.
Untuk penguatan kelembagaan, KTT ASEAN akan menyepakati percepatan proses pengambilan keputusan pada saat krisis dan penguatan kapasitas ASEAN dalam menanggapi tantangan yang muncul.
Sementara untuk isu Myanmar, ASEAN akan meninjau implementasi konsensus lima butir yang telah disepakati untuk menyelesaikan krisis di negara itu.
Konsensus lima butir ASEAN untuk Myanmar itu mencakup segera diakhirinya kekerasan; penyelenggaraan dialog di antara semua pihak; penunjukan utusan khusus; mengizinkan bantuan kemanusiaan dari ASEAN; dan mengizinkan utusan khusus mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pembukaan rapat pada Senin, 4 September 2023, di Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, mengakui bahwa isu Myanmar masih menjadi pekerjaan rumah bagi blok. ASEAN, menurutnya, akan sepenuhnya maju jika krisis ini tuntas. (Red)
Sumber : tempo.co