Katakepri.com, Batam – Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi, optimistis pertumbuhan ekonomi daerah bakal terus meningkat.
Hal ini sejalan dengan kenaikan investasi asing yang cukup signifikan di Kota Batam tahun lalu.
Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, investasi asing di Batam tahun 2022 naik 48,5 persen atau sebesar USD 746,85 juta dengan jumlah 1.738 proyek.
Di tahun tersebut, realisasi investasi mencapai Rp 13,63 triliun. Di mana, Penanaman Modal Asing (PMA) memiliki persentase cukup dominan yakni sebesar 82 persen atau setara dengan Rp 11,11 triliun.
Angka tersebut cukup dominan jika dibandingkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang hanya mencapai Rp 2,52 Triliun dengan total 2.153 proyek.
Keberhasilan BP Batam mendongkrak peningkatan nilai investasi asing juga memberikan pengaruh positif terhadap realisasi PMA di Provinsi Kepri.
Kota Batam sukses menyumbang persentase cukup besar terhadap realisasi investasi PMA Provinsi Kepri yaitu sebesar 79,97 persen.
“Sesuai arahan Menko Perekonomian, angka ini pun diharapkan terus naik setiap tahunnya. BP Batam pun juga sedang menyiapkan fasilitas pendukung seperti infrastruktur jalan, pengembangan dan peningkatan Bandara Hang Nadim Batam serta Pelabuhan Batu Ampar,” ujar Rudi, Sabtu (1/4/2023).
Rudi menjelaskan bahwa investasi merupakan hal yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Batam.
Sebagai salah satu wilayah industri yang maju di Indonesia, sejumlah sektor industri pun berkembang cukup pesat di Kota Batam seperti manufaktur, jasa, pariwisata dan perdagangan.
Tidak hanya itu, kemudahan dalam berinvestasi di Kota Batam juga didukung dengan letaknya yang strategis dalam perdagangan internasional.
Rudi menyampaikan, ada lima sektor yang menarik minat investor asing. Pertama adalah Industri Mesin, Elektronik, Instrumen Kedokteran, Peralatan Listrik, Presisi, Optik dan Jam dengan realisasi investasi Rp. 4,24 Triliun.
Kedua, Industri Kimia dan Farmasi dengan realisasi investasi Rp. 2,46 Triliun.
Selanjutnya, Industri Makanan dengan realisasi investasi Rp. 2,09 Triliun. Kemudian, sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran dengan total realisasi Rp. 1,14 Triliun.
Terakhir, sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya dengan realisasi Rp. 0,94 Triliun.
Dari kelima sektor tersebut, hanya sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran yang didominasi oleh investor dalam negeri.
“Pembangunan yang sedang dikerjakan untuk kepentingan umum. Saya optimis, pertumbuhan ekonomi daerah akan maju seiring kemajuan Kota Batam. Hal ini akan berdampak untuk daerah lain dan BP Batam sedang persiapkan kemajuan itu. Mari kita dukung bersama-sama,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait membeberkan bahwa target investasi PMA Kota Batam sudah terpenuhi.
“BP Batam identik dengan PMA. Untuk target realisasi PMA sudah terpenuhi, dan ada tiga sektor yang cukup dominan yakni industri mesin elektronik, instrumen kedokteran dan peralatan listrik. Lalu ada sektor industri kimia dan farmasi serta makanan,” ungkapnya. (Red*)