Fakta Mengerikan Gempa Dahsyat Turki

Katakepri.com, Jakarta – Gempa dahsyat di Turki dan Suriah telah menelan puluhan ribu korban jiwa. Seperti dikutip dari detikINET, berikut sekilas fakta mengenai gempa tersebut:

1. Lokasi gempa Bumi
Salah satu gempa terkuat yang melanda wilayah itu dalam seabad mengguncang warga saat tidur lelap pada Senin (6/2) subuh sekitar pukul 04.00. Gempa magnitudo 7,8 melanda 23 kilometer timur Nurdagi, di Provinsi Gaziantep, pada kedalaman 24,1 kilometer, menurut United States Geological Survey (USGS).

Serangkaian gempa susulan terjadi di seluruh wilayah dalam beberapa jam setelah gempa awal. Kemudian, gempa susulan magnitudo 6,7 terjadi 11 menit setelah gempa pertama melanda. Tak cukup sampai di situ, gempa besar magnitudo 7,5, terjadi sekitar sembilan jam kemudian.

2. Penyebab gempa Turki sangat mematikan
Beberapa faktor berkontribusi mengapa gempa ini sangat mematikan. Pertama tentu adalah kekuatan gempa dan kedua adalah waktu kejadian pada saat subuh, sehingga warga kurang bisa mengantisipasi untuk evakuasi lantaran banyak yang tidur. Mereka pun terjebak di reruntuhan bangunan.

Selain itu, cuaca buruk dan basah yang melanda area terdampak membuat upaya tim penyelamat mencapainya lebih sulit. Terlebih lagi, suhu udara bisa mencapai di bawah nol derajat.

Hal itu membuat para warga yang terjebak di puing-puing bangunan menjadi semakin rentan nasibnya. Tak hanya berhari-hari tanpa makan dan minum, risiko hiportemia juga mengintai.

3. Banyak bangunan runtuh
Ribuan bangunan di Turki kolaps alias runtuh akibat gempa itu. Insinyur USGS Kishor Jaiswal mengatakan karena Turki telah mengalami gempa besar di masa lalu, termasuk gempa tahun 1999 yang menewaskan lebih dari 14.000 orang, banyak bagian Turki memiliki peraturan untuk memastikan konstruksi dapat bertahan dari peristiwa semacam ini.

Tapi tak semua bangunan dibangun sesuai dengan standar seismik Turki modern. Kekurangan dalam desain dan konstruksi, terutama pada bangunan tua, menyebabkan banyak bangunan tidak dapat menahan kerasnya guncangan.

Diduga pula banyak bangunan yang runtuh kemungkinan besar dibangun sebelum tahun 1999 atau lebih lama. Itu menjadi faktor besar bangunan itu tidak mampu bertahan diguncang gempa dan kolaps.

4. Seberapa dahsyat gempa Turki?
Kekuatan gempa dikenal sebagai magnitudo. Intensitas guncangan dapat bervariasi tergantung pada geografi dan topografi setempat, serta kedalaman gempa. Nah, guncangan gempa magnitudo 7,8 di Turki selatan bisa dirasakan hingga Israel dan Lebanon, ratusan kilometer jauhnya.

Turki tidak asing dengan gempa bumi kuat, karena terletak di sepanjang batas lempeng tektonik. Tujuh gempa berkekuatan 7,0 atau lebih besar telah melanda negara itu dalam 25 tahun terakhir, di mana gempa ini adalah salah satu yang paling kuat.

Bencana ini juga gempa terkuat yang pernah terjadi di mana pun di dunia sejak gempa 8,1 melanda wilayah dekat Kepulauan Sandwich Selatan di Samudra Atlantik selatan di tahun 2021. Bedanya, lokasi terpencil dari insiden tersebut hanya menimbulkan sedikit kerusakan.

5. Mengapa Turki rentan gempa?
Turki sering diguncang gempa Bumi. Pada tahun 2020 misalnya, tercatat hampir 33.000 gempa bumi di wilayah tersebut, menurut Disaster and Emergency Management Authority (AFAD). Dari jumlah itu, 332 di antaranya berkekuatan 4,0 dan lebih tinggi.
Advertisement

Turki sangat rawan gempa bumi karena lokasinya di persimpangan tiga lempeng tektonik yang membentuk kerak bumi. Negara ini terletak di lempeng tektonik Anatolia, yang terjepit di antara lempeng Eurasia dan Afrika.

Garis patahan Anatolia Utara (NAF), titik pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan Anatolia, sangat menghancurkan. NAF, salah satu sistem patahan yang paling dipahami, membentang dari selatan Istanbul ke timur laut Turki dan telah menyebabkan gempa dahsyat di masa silam. Tahun 1999, area ini memicu dua gempa masing-masing berkekuatan 7,4 dan 7,0, di provinsi Golcuk dan Duzce. Hampir 18.000 orang tewas dan lebih dari 45.000 terluka.

Dilaporkan hampir 95% daratan negara itu rentan terhadap gempa bumi, sementara sekitar sepertiga negara itu berisiko tinggi, termasuk wilayah di sekitar Istanbul dan Izmir. (Red)

Sumber : detik.com