Plt Ketum Muhammadiyah Singgung Kemungkinan Penundaan Pemilu Tahun 2024

Katakepri.com, Jakarta -Pelaksana tugas Ketua Umum PPP yang juga Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, Muhammad Mardiono, mengatakan dari pengamatannya, masyarakat tidak begitu antusias terhadap pelaksaan pemilu 2024 mendatang. 

“Antusiasme masyarakat menanggapi pemilu itu saya lihat tidak begitu respon tinggi, tetapi agak dingin,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu, 4 Februari 2023. 

Menurut dia pengamatannya itu memang bukan berdasarkan survei atau riset, melainkan disimpulkannya saat kunjungan kerja berbagai daerah di Indonesia. Mardiono mengaku selama empat bulan belakangan ini aktif mengunjungi hampir ke 30 provinsi. Dan provinsi yang terakhir dikunjunginya ialah Aceh.X

Dari momen kunjungan di bidang kesejahteraan rakyat itu Mardiono mengaku berbincang-bincang dengan masyarakat dari berbagai latar belakang, mulai dari pelaku ekonomi Usaha Kecil Menengah (UKM), petani, nelayan. Dari tiap diskusi, hal yang sering dielu-elukan masyarakat, kata Mardiono, adalah persoalan kebangkitan ekonomi rakyat. 

“Mereka mengutamakan persoalan bagaimana eksistensi ekonomi mereka di kehidupan sosial,” ucapnya

Mardiono berujar masyarakat sedang memikirkan bagaimana mempertahankan kondisi ekonomi yang  masih krisis  akibat Pandemi Covid-19. “Mereka mengutamakan kepentingan ekonomi dan kehidupan sosialnya untuk mempertahankan kembali, supaya tidak terperosok karena mereka masih menghadapi krisis covid yang lalu itu,” kata dia.

Mardiono Sebut Bisa Saja Pemilu Ditunda

Mardiono mengungkapkan wacana penundaan pemilu ini setengahnya kemungkinan dapat saja terjadi. Dan penundaan Pemilu 2024 itu pun tergantung bagaimana kondisi Indonesia di tahun politik mendatang. 

Mardiono mengingatkan, Indonesia termasuk negara yang masih pada tahap recovery atau penyembuhan dari trauma pandemi Covid-19. Sehingga, menurut dia, saat melaksanakan tahun politik nanti jangan sampai merusak pemulihan masyarakat dari trauma usai hadapi dua tahun belakangan akibat Covid-19.

“Jangan sampai tahun politik ini mengganggu pada situasi masyarakat atau rakyat yang masih trauma itu,” tutur dia.

Dari kondisi ekonomi di Indonesia, juga kondisi ekonomi dunia beberapa negara menghadapi resesi, menurut Mardiono memiliki hubungan dampak. Apalagi kalau sampai 30 persen jumlah negaranya masuk daftar Internasional International Monetary Fund (IMF).

“30 persen negara di dunia ini mengalami krisis ya tentu ini bisa mengancam ekonomi Indonesia. Masing-masing akan menyelamatkan negaranya sendiri, sehingga tidak bisa saling tolong-menolong atau bahkan mungkin suplai ekspor dan impor kita juga akan terganggu,” kata dia. 

Sehingga, Mardiono pun menyampaikan kondisi tersebut merupakan hal yang perlu diperhatikan, khususnya oleh penyelenggara pemilu maupun pemerintah. “Agar hati-hati untuk menyikapi ini, jangan sampai ini kita terperosok dalam satu jurang yang nantinya akan diderita oleh rakyat kita, akibat kita tidak cermat dalam menyikapi tahun-tahun politik ini,” kata Muhammad Mardiono. (Red)

Sumber : tempo.co