IPM Kepri 2022 Terus Meningkat, Ansar Ingin  Kepri Dapat Predikat “Sangat Tinggi”

Katakepri.com, Tanjungpinang – Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepri tahun 2022 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. IPM Kepri tahun 2022 mencapai 76,46, meningkat 0,67 poin atau tumbuh 0,88 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 75,79. 

Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus dalam Ringkasan Eksekutif Berita Resmi Statistik BPS Kepri, Selasa (15/11) merilis, peningkatan IPM Kepri tahun 2022 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. 

“Peningkatan IPM 2022 didukung oleh peningkatan ketiga dimensi penyusunnya yaitu dimensi umur panjang dan hidup sehat yang diukur melalui Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH), dimensi pengetahuan yang diukur melalui Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan dimensi standar hidup layak yang diukur melalui rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan” ungkap Darwis. 

Dari sisi dimensi umur panjang dan hidup sehat, BPS Kepri mencatat UHH saat Lahir di Provinsi Kepri sebesar 70,50, artinya bayi yang lahir pada tahun 2022 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 70,50 tahun. 

“Ini lebih lama 0,38 tahun dibandingkan dengan bayi yang lahir pada tahun 2021” tulis Darwis Sitorus 

Sementara itu dari sisi dimensi pengetahuan, HLS di Provinsi Kepri sebesar 12,99, artinya penduduk berusia 7 tahun pada tahun 2022 memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,99 tahun atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I. 

“Angka ini meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun 2021. Selain itu, RLS di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 10,37, artinya rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas pada tahun 2022 meningkat 0,19 tahun dibandingkan tahun 2021” jelasnya 

Terakhir, dari sisi dimensi standar hidup layak, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan di Provinsi Kepri sebesar Rp14.469.000, meningkat Rp 347 ribu dibandingkan tahun 2021. 

Tren perkembangan IKM Kepri selama 12 tahun terakhir, atau dari tahun 2010 hingga 2022, sejalan dengan perkembangan IKM nasional, terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2010 itu pula IPM Kepri berstatus “Tinggi’. 

Secara nasional, peningkatan IPM 2022 terjadi di seluruh provinsi. Kepri mempertahankan posisinya di urutan keempat terbaik nasional setelah DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, dan Kalimantan Timur, serta menempati posisi pertama Provinsi dengan IKM tertinggi se-Sumatera. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam Konferensi Pers Rilis BPS, Jakarta, Selasa (15/11) menyampaikan, pada 2022, status pembangunan manusia di Lampung, Sulawesi Tengah, dan Maluku meningkat dari “sedang” menjadi “tinggi”, dengan capaian IPM masing 70,45; 70,28; dan 70,22. 

Dengan peningkatan status pembangunan manusia tersebut, jumlah provinsi dengan status pembangunan manusia yang “tinggi” (70 ≤ IPM < 80) menjadi sebanyak 24, dengan status “sedang” (60 ≤ IPM < 70) sebanyak 8, dan tidak ada provinsi dengan status “rendah” (IPM < 60). 

Setianto mengungkapkan, sejak 2018, tidak ada lagi provinsi dengan status pembangunan manusia “rendah” setelah status pembangunan manusia di Papua meningkat dari “rendah” menjadi “sedang”. 

“Sementara itu, DKI Jakarta dan DI Yogyakarta menjadi provinsi dengan status capaian pembangunan manusia yang “sangat tinggi” (IPM ≥ 80),” katanya. 

Sementara itu, Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad mengatakan, peningkatan IPM tahun 2022 ini menunjukkan Kepri walau terdampak luar biasa akibat pandemi covid-19, namun tidak goyah dalam hal pembangunan manusianya. 

“Ini hasil kerja nyata semua pihak yang ikut berkontribusi melawan pandemi. Pemulihan ekonomi kita juga memainkan peranan penting dalam mewujudkan hal ini” ungkap Gubernur Ansar. 

Gubernur Ansar pun optimis ke depan, Kepri dapat mencapai nilai IPM diatas 80 dengan predikat “Sangat Tinggi” seperti DKI Jakarta dan Yogyakarta saat ini. 

“Jika semua usaha promosi kesehatan, pemerataan pendidikan, dan pemulihan ekonomi terus kita gesa dan dilakukan sama-sama, bukan tak mungkin kita masuk jajaran Provinsi dengan IPM Sangat Tinggi di Indonesia, mari sama-sama kita usahakan dan wujudkan itu” pesan Gubernur Ansar. (*)