Di Depan Mahasiswa Universitas Karimun, Ansar Paparkan Pentingnya Kesiapan SDM

Katakepri.com, Karimun – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad mengatakan Kabupaten Karimun sebagai salah satu Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBB) di Kepulauan Riau harus mempersiapkan diri untuk menjadi kawasan investasi dan mengembangkan SDM Karimun agar investasi di Karimun mampu menyerap tenaga kerja lokal. 

Hal tersebut disampaikan Gubernur Ansar saat memberikan kuliah umum dengan tema “Peran Pemuda Untuk Kepri di Masa Depan” di Gedung Nasional, Tanjung Balai Karimun, Sabtu (29/10). 

Di hadapan mahasiswa dan civitas akademik Universitas Karimun, Gubernur Ansar memaparkan kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Karimun untuk 2021-2026. Kabupaten Karimun sebagai pengembangan pusat industri maritim, perikanan dan kelautan serta kawasan industri Free Trade Zone (FTZ). 

Gubernur Ansar mengatakan, untuk mewujudkan Karimun sebagai kawasan industri maka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Karimun harus diutamakan. Hal ini dikarenakan untuk menjadikan Karimun sebagai daerah yang diminati investor maka SDM di Karimun harus mempunyai paket skill yang tinggi dan mumpuni. 

“Kita harus menyadari betul kalau potensi di Kepri untuk masa depan bisa kita manfaatkan dengan baik, karena di Kepri sudah ada tiga kawasan yang menjadi kawasan perdagangan bebas. Terutama untuk Kabupaten Karimun yang masih punya banyak kawasan untuk dikembangkan menjadi daerah industri,” ujar Gubernur Ansar. 

Gubernur Ansar menerangkan untuk mempersiapkan SDM di Karimun, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menganggarkan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Karimun. 

Proyek pembangunan Workshop BLK Karimun ini merupakan proyek Pemerintah Provinsi Kepri dibawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kepulauan Riau yang bersumber dari dana APBD Provinsi Kepri tahun 2022 dengan serapan anggaran sebesar Rp7, 999 miliar yang pengerjaannya ditargetkan rampung di akhir tahun 2022 ini. 

Rencananya Workshop BLK Karimun ini akan memiliki 22 kejuruan yang nantinya akan melatih keterampilan pra kerja masyarakat Kabupaten Karimun sebelum masuk ke dunia industri. 

Berikut beberapa daftar kejuruan yang direncanakan, yakni meliputi Teknik Manufaktur, Teknik Las, Teknik Otomotif,  Teknik Listrik, Teknik Elektronika, Bangunan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Garment Apparel, Tata Kecantikan, Tata Busana, Pariwisata, Pertanian, Perikanan, Agribisnis, Desain Batik, Pengolahan Kulit, Pekerjaan Domestik, serta beberapa kejuruan lainnya. 

Dengan berbagai kejuruan yang tersedia di Workshop BLK Karimun, Gubernur Ansar berharap masyarakat Kabupaten Karimun akan memilih keterampilan yang profesional sehingga lebih mudah mencari pekerjaan hingga dapat mengembangkan suatu usaha nantinya. 

“Kita harapkan, hadirnya BLK ini bisa menjadikan SDM kita lebih berkualitas, dan  profesional di bidangnya, sehingga lebih mudah mencari pekerjaan, atau bahkan mereka bisa mendirikan suatu usaha sendiri. Tentunya, kita juga akan fasilitasi kembali usaha-usaha anak daerah kedepannya,” ujar Gubernur Ansar. 

Tidak hanya itu, Gubernur Ansar juga menyebutkan Pemerintah Provinsi Kepri terus menggesa pembangunan infrastruktur di Karimun untuk mendukung KPBPB Karimun. Diantaranya adalah perluasan Bandara Raja Haji Abdullah agar bisa dilandasi pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737 sehingga mampu menbuka rute langsung dari Karimun ke berbagai kota. 

Dirinya menyampaikan pembangunan pengembangan Bandara Haji Raja Abdullah merupakan kerja kolaborasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, yakni Kementerian Perhubungan, pemerintah provinsi Kepri, dan pemerintah kabupaten Karimun.

“Pemerintah daerah, dalam hal ini provinsi Kepri dan kabupaten Karimun memberikan dukungan pengadaan dan pembiayaan lahan,” kata Gubernur Ansar.

Menurutnya, pada September 2022 telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Kemenhub, provinsi Kepri, dan kabupatena Karimun, terkait pengendalian tata ruang pada kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), Batas Kawasan Kebisingan (BKK), dan Daerah Lingkungan Kerja.

Bandara Raja Haji Abdullah berdiri di atas lahan seluas 72.000 meter persegi. Bandara memiliki landasan pacu sepanjang 1.400 meter, dengan kapasitas tiga pesawat tipe Cassa 212 atau satu pesawat ATR 72.600.

Pengembangan bandara dilakukan dengan menambah panjang dan luas landasan pacu, yakni 2.000 meter x 45 meter. Sesuai dengan perencanaan, pembangunan dan pengembangan landasan pacu tersebut dilakuksan secara bertahap hingga Desember 2024.