Katakepri.com, Jakarta – Mendaki gunung menjadi salah satu aktivitas favorit kekinian para traveler. Tapi, jangan sampai lalai dan abai dengan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh gunung ketika sedang tidak baik-baik saja.
Menurut Pakar Vulkanologi ITB Mirzam Abdurachman, pendaki kini harus lebih pandai dalam memahami gunung. Sehingga, tidak lagi harus menunggu pemberitahuan soal bahaya yang terjadi di gunung, mereka bisa dengan cepat mengambil sikap untuk melakukan evakuasi.
Petugas taman nasional, biasanya langsung menutup jalur pendakian dari bawah, jika gunung mendadak aktif dan akan meletus. Namun, bagaimana jika pendaki terlanjur naik ke atas di jalur pendakian. Pendaki harus tahu juga tanda-tanda alam yang menunjukkan gunung kembali aktif.
Mirzam pun memberikan sejumlah contoh yang harus diwaspadai dan bisa menjadi pertanda gunung dalam bahaya, seperti ia terangkan di ‘Eureka! Edisi 10: Rahasia Gunung Api’, Senin (17/10/2022).
“Ketika melintas suatu daerah, tiba-tiba tidak ada kebakaran tetapi rumputnya kering. Itu harus hati-hati, gitu ya. Sebenarnya itu satu tanda alam bahwa yang namanya gas beracun lewat sana,” ujarnya.
Itu baru satu tanda yang bisa diwaspadai, Mirzam kembali memberikan tanda-tanda selanjutnya. Tanda kedua adalah gempa yang intensitasnya semakin sering dan semakin pendek jaraknya.
Gempa bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang semakin dekat dengan permukaan Bumi. Ibaratnya seperti perut yang sedang mulas, semakin dekat dengan waktunya kotoran keluar dari dalam tubuh maka semakin mulas yang dirasa.
“Jadi getaran, gemuruh, apalagi kemudian tanda-tanda lainnya, keringnya mata air, perubahan temperatur dari air maupun suhu udara di sekitar sana, itu adalah tanda-tanda yang harus dipahami para pendaki dan pecinta gunung,” tutur Mirzam.
Lalu, pertanyaan selanjutnya, seberapa jauh jarak tanda-tanda tersebut dengan peristiwa letusan gunung? Jawabannya, ternyata bisa berbeda-beda. Kebanyakan datangnya lumayan lama dari tanda-tanda tersebut, namun ada juga yang begitu cepat.
Pada intinya, yang kita lakukan adalah memprediksi pergerakan magma dalam Bumi. Magma bisa bergerak dengan lambat maupun sangat cepat, dan ini bisa terbaca lewat seismisitas. Tapi ada faktor yang membuat magma memiliki jalan keluar lain yang mengakibatkan magma bisa keluar dengan cepat. Misalnya adalah dapur magma yang tiba-tiba ambyar atau rubuh.
Jadi seperti itu tanda-tanda gunung dalam bahaya yang perlu diperhatikan para pendaki dan pecinta gunung. Jika menjumpai kondisi-kondisi semacam itu di saat pendakian, ada baiknya segera turun gunung dan kembali ke pos di bawah. Semoga selalu diberikan perlindungan dari yang Maha Kuasa ya, di mana pun kalian berada. (Red)
Sumber : detik.com