Cara Mengajarkan Anak untuk Mencintai Nabi Muhammad

Katakepri.com, Jakarta – Sudah sewajarnya orang tua Muslim menanamkan cinta Rasulullah kepada anak-anak. Kita juga harus memastikan bahwa cintanya tumbuh setiap hari di hati.

Melansir laman aboutislam.net untuk membuat anak-anak mencintai Nabi Muhammad (saw), orang tua Muslim dapat menerapkan saran, di antaranya:

Pertama, Menjelajah bersama Nabi. Orang tua dapat mencari peta Arab Saudi atau meminta anak menggambar atlas. Kemudian, meminta mereka mencatat tempat-tempat berbeda yang dia kunjungi dari Makkah atau Madinah.

Kedua, Mengikuti waktu bangun tidur Rasulullah. Nabi akan bangun setiap hari sebelum fajar (Fajr), untuk shalat dan berzikir. Sembari menatap langit, dia membaca bagian terakhir dari Surah Al Imran, berpikir dan merenungkan alam semesta dan Penciptanya.

Ketiga, Berkisah tentang Nabi menjelang tidur. Hal ini dapat dilakukan pada waktu tidur, setelah anak pulang sekolah atau waktu lain yang kondusif untuk belajar. Langkah pertama mencintai dan belajar dari Nabi dan hidupnya adalah mengetahui tentang dia dan apa yang membuatnya hebat.

Orang tua dapat membeli buku anak-anak tentang hidupnya, atau bahkan mendengarkan rekaman yang berada di dalam mobil dalam perjalanan ke atau dari sekolah. Mungkin setiap orang dalam keluarga dapat memilih cerita mereka untuk diceritakan.

Keempat, meneladani tidurnya Nabi.

Nabi biasa tidur dengan cara yang unik dan akan mengucapkan satu atau dua permohonan sebelumnya. Sebagai tanda cinta maka kita ingin tidur satu malam seperti dia tidur. Beberapa Muslim memang tidur seperti itu sepanjang waktu, meskipun itu bukan kewajiban.

Nabi biasa tidur miring ke kanan, dengan tangan kanan di bawah pipi kanannya. Dia juga biasa berwudhu sebelum tidur. Dia biasa membaca satu atau dua doa sebelum tidur dan membaca beberapa surat pendek dari Alquran.

Kelima, Makan Seperti Nabi. Ada cerita tentang jenis makanan yang biasa Rasulullah makan atau paling suka. Buatlah daftar makanan tersebut. Setelah seluruh keluarga berkumpul dengan pilihan makanan favoritnya, mengapa tidak meminta satu orang membicarakannya dan mengingatkan semua orang tentang tata krama mejanya.

Seorang anak muda mungkin yang terbaik untuk melakukan itu. Misalnya, beliau menyarankan umat Islam untuk makan dengan cara setelah makan, perut hanya sepertiga penuh.

Keenam, Berdoa Seperti Nabi. Selama masa hidup Nabi, jika seseorang melakukan kesalahan dalam membaca Al qur\’an, ia akan dikoreksi oleh orang lain yang hadir selama shalat. Ini persis seperti yang dilakukan di muslim seluruh dunia di bulan Ramadhan.

Selama pekan ini ketika orang tua mengajar anak-anak bagaimana hidup seperti Nabi, mintalah orang yang berbeda memimpin shalat setiap hari dan perbaiki kesalahan mereka jika mereka melakukan kesalahan. Ini tidak hanya akan menjadi latihan dalam satu aspek Sunnah, itu juga akan menjadi salah satu pengajaran kerendahan hati.

Ketujuh, Bermain seperti Nabi. Nabi memahami pentingnya kesenangan dan permainan. Dia akan berlomba dengan istrinya Aisyah yang dulunya lebih sering mengungguli dia. Dia akan berenang dan bergulat dengan para sahabatnya.

Dia akan bercanda dengan mereka juga. Dia bermain dengan dan mencintai anak-anak. Muslim tidak boleh melupakan aspek kehidupannya ini. (Red)

Sumber : republika.co.id