Cara Menjaga Kesehatan Mental, Anti Stres dan Cemas

Katakepri.com, Jakarta – Tepat 10 Oktober 1992, lembaga kesehatan mental dunia bernama World Federation of Mental Health (WFMH) telah menetapkan hari tersebut sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Peringatan ini jadi ajang tahunan guna mengedukasi dan mensosialisasikan masyarakat untuk lebih peduli dan meningkatkan kemauan menjaga kesehatan mental.

Sejak pandemi COVID-19, publik tidak hanya dihadapkan dengan tantangan melawan virus dan kesehatan fisik saja, tetapi juga kesehatan mental yang tentu berdampak ke kejiwaan. Di Indonesia sendiri pengetahuan tentang mental agaknya masih tabu dan minim untuk dibahas. Padahal faktor kesehatan tersebut sangat menyangkut aspek kehidupan seseorang, bahkan memengaruhi angka harapan hidupnya.

“Kita tahu bahwa kesehatan fisik bisa memengaruhi kesehatan mental. Kalau kita lihat data-data pasien yang dilakukan rawat inap terkait kesehatan fisik, apakah dia stroke, kanker, atau diabetes, itu pasti kesehatan jiwanya memengaruhi faktor pemulihan atau kesehatan dari pasien tersebut,” kata dr. Dian Pitawati, SpKJ dari RSUP Fatmawati dikutip dari instagram @radiokesehatan, (Senin 10/10/2022)

Maka dari itu, layanan kesehatan dan organisasi swasta berbondong-bondong membangun instalasi kesehatan untuk membantu masyarakat menangani permasalahan kesehatan mental, seperti stres, depresi, dan gangguan kecemasan. Meski begitu, orang-orang perlu menyadari pentingnya melakukan pencegahan gangguan mental atau kejiwaan sedari dini.

Menjaga Kesehatan Mental
Bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia, masyarakat bisa merayakannya dimulai dari hal terkecil untuk diri sendiri, salah satunya menerapkan cara menjaga kesehatan mental. Dikutip dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), berikut caranya

1. Berinteraksi dengan Orang yang Dipercayai
Berbicara atau hanya bertegur sapa kepada orang yang dikenal adalah salah satu cara membangun kesehatan mental karena dapat mengurangi stres dan lebih terbuka terhadap suatu hal. Tak heran bila orang-orang kerap berkata ‘membangun silaturahmi merupakan obat untuk kesehatan jiwa’. Selain itu, berbicara kepada orang lain, misalnya teman, dapat membuat pikiran lebih positif.

2. Olahraga
Menjaga kesehatan fisik tidak terlepas dari dampak baik yang dihasilkan untuk mental. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, juga jangan lupa diimbangin dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Sebab, makanan dapat memengaruhi suasana hati seseorang.

3. Rutin Melakukan Hobi
Tekanan kerja dan tugas yang menumpuk di sekolah terkadang membuat masyarakat lupa dengan waktu sehingga memicu stres. Mulai dari sekarang, sisihkan waktu untuk mencoba kegiatan yang disenangi dan bermakna, seperti memasak, menyanyi, atau sekedar membaca buku. Rasa bahagia yang dihasilkan dari kegiatan tersebut akan membantu mental lebih kuat.

4. Hindari Penggunaan Zat Adiktif
Hingga kini, tidak menutup fakta bahwa masih banyak orang yang melampiaskan masalahnya dengan mengonsumsi zat adiktif berbahaya, seperti obat-obatan, alkohol, atau tembakau. Meskipun hal tersebut tampaknya meringankan beban, nyatanya hanya berlangsung dalam waktu jangka pendek. Lambat laun penggunaan zat-zat tersebut akan lebih buruk sampai-sampai menimbulkan risiko penyakit berbahaya.

5. Peduli dengan Lingkungan sekitar
Cobalah luangkan waktu dua menit untuk fokus pada lingkungan sekitar sambil merilekskan tubuh dan tarik napas dalam-dalam sebanyak tiga kali. Temukan sesuatu untuk disyukuri dan nikmati perasaan tersebut dalam hati.

6. Cari Bantuan Profesional
Jika gangguan mental yang dialami sudah semakin parah dan sulit diatasi, carilah bantuan tenaga profesional terdekat. Jangan merasa malu dan tidak nyaman dengan tanggapan buruk orang lain. Sebab, banyak hal yang dapat dilakukan untuk mendukung kesejahteraan emosional dan jiwa.

Yuk! Tingkatkan kepedulian kita untuk menjaga kesehatan mental dengan lakukan cara-cara mudah di atas. Mungkin hal tersebut terlihat sepele, namun efeknya bisa memberikan ketenangan jangka panjang. (Red)

Sumber : detik.com