Taba Iskandar jadi Narsum Penanaman Jiwa Patriotisme dan Nasionalisme keluarga dan Anak.

Katakepri.com, Batam – Ketua Badan Kehormatan DPRD Provinsi Kepulauan Riau H. Taba Iskandar hadir menjadi narasumber pada acara Sosialisasi dan Dialog Penanaman Jiwa Patriotisme dan Nasionalisme dalam Keluarga dan Anak di Hotel Beverly Batam, Jumat (07/10).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kepulauan Riau ini bertujuan untuk tetap menjaga kedamaian serta semangat nasionalisme dan patriotisme baik di lingkungan keluarga, lingkungan kerja, maupun lingkungan dimana saja berada, sehingga bisa menjadi perekat kebhinekaan bagi semua.

Dalam acara yang mengangkat Tema “Melalui Peran Keluarga dan Anak Kita tingkatkan Jiwa Patriotisme dan Nasionalisme”, H. Taba Iskandar menyampaikan bahwa globalisasi memberikan pengaruh yang sangat kuat dan cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.

“Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat.
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak
muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang,” ungkapnya. 

Taba memberikan beberapa langkah dan strategi yang dapat dilakukan untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme di masyarakat.

“Diantaranya pertama masyarakat harus diajak agar dapat mandiri tidak hanya memupuk solidaritas buta. Yang kedua masyarakat harus dididik untuk saling memahami, saling
mengerti, dan mau berdialog dan yang ketiga masyarakat harus didorong memiliki jiwa universal, tidak partikularis atau sikap yang mengutamakan orang-orang yang mempunyai hubungan khusus dengannya” papar Taba.

Selanjutnya taba menambahkan, yang keempat masyarakat harus didorong menghindari jiwa eksklusif yaitu sikap yang memisahkan diri dari orang lain atau dari kelompok-kelompok lain, selain itu yang kelima generasi muda harus diajarkan untuk bersikap sportif dan menghargai segala sesuatu berdasarkan prestasi, dan terakhir generasi muda harus difilter dari pengaruh negatif globalisasi.

“Karena menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme tidaklah mudah maka semua pihak yang berkepentingan perlu secara terus menerus menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme ini agar tidak menjadi luntur. Terutama di kalangan generasi muda yang mudah terombang-ambing akibat berbagai pengaruh dari luar akibat kemajuan teknologi dan globalisasi,” tutupnya. (*)