Katakepri.com, Jakarta – Vape atau rokok elektrik sering disebut memiliki risiko lebih rendah daripada rokok tembakau pada umumnya. Faktanya vape juga bisa merusak paru-paru bahkan dapat menyebabkan kematian. Vape juga memicu adiksi bagi penggunanya sehingga sulit untuk berhenti.
Dikutip dari The Healthy, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menghitung hampir 3.000 kasus penyakit paru-paru terkait penggunaan vape. Pada 29 negara bagian, CDC mencatat 68 kematian.
Vape memungkinkan penggunanya menghirup cairan dari ‘cartridge’ pada vape. Selain itu, nikotin, bahan kimia dan perasa juga sangat berbahaya bagi tubuh.
Secara bertahap, berikut perbedaan dan manfaat yang dapat dirasakan bila berhenti mengonsumsi vape:
1. Perbaikan Kardiovaskular
20 menit kemudian setelah berhenti, detak jantung akan kembali normal, tekanan darah turun, dan sirkulasi mulai normal. Pernapasan juga akan meningkat karena bahan utama pada rokok elektrik yakni propilen glikol dan gliserin nabati menghasilkan bahan kimia yang saat dipanaskan akan merusak pernapasan.
Pakar kesehatan dan kebugaran Maple Holistics, Caleb Backe, mengatakan berhenti menggunakan vape akan berpengaruh pada pernapasan yang lebih ringan dan aliran udara yang lebih jernih.
2. Stop Efek Nikotin
Setelah beberapa jam saat berhenti, adiksi nikotin mungkin akan mengeluarkan gejala ringan dan sementara yang bersifat psikologis dan fisik.
Gejala psikologis yang mungkin dialami adalah perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, mudah marah, dan kecemasan. Sedangkan gejala fisik yang mungkin adalah sakit kepala, berkeringat, kram perut, tremor, insomnia, nafsu makan meningkat, dan sembelit.
Efek pertama ini dapat berlangsung dalam 4 hingga 24 jam setelah berhenti penggunaan. Puncak dari efek ini adalah sekitar 3 hari dan secara bertahap berkurang selama tiga hari hingga empat minggu berikutnya.
Butuh sekitar satu bulan untuk menghilangkan efek adiksi atau ketergantungan dari penggunaan vape.
3. Risiko Serangan Jantung Menurun
Setelah satu hari berhenti, risiko mengalami serangan jantung akan berkurang berkat penurunan tekanan darah, peningkatan kadar oksigen darah, dan penurunan kadar kolesterol. Menurut penelitian pada 2018, penggunaan rokok elektrik setiap hari menaikkan risiko seseorang terkena serangan jantung dua kali lipat. (Red)
Sumber : detik.com