Orang Tua tidak Sholat, Bagaimana Cara Anak Memberi Nasihat?

Katakepri.com, Jakarta – Seorang Muslim dalam hidup ini tentu akan diberi berbagai macam ujian. Termasuk ujian dari internal keluarga sendiri, misalnya sang ayah yang tidak atau jarang melaksanakan ibadah sholat fardhu.

Lantas bagaimana seorang anak menghadapi ayah yang tidak sholat itu? Bolehkah menasihatinya? Lalu bagaimana caranya agar situasi tidak menjadi runyam?

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Demi Allah, jika Allah SWT memberi hidayah kepada satu orang karena dirimu, hal itu benar-benar lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (Muttafaqun Alaihi)

Hadits tersebut jelas memerintahkan setiap Muslim untuk senantiasa berdakwah. Dan ini lebih baik daripada unta merah, karena unta merah saat itu merupakan lambang kekayaan bagi bangsa Arab. Artinya, mengajak orang lain ke jalan Islam itu lebih baik dari dunia dan seisinya.

Karena itu, mengajak sang ayah yang tidak sholat untuk melaksanakan sholat, tentu harus dilakukan tetapi dengan cara-cara yang baik. Ajakan sholat kepada sang ayah harus dengan kerendahan hati dan jauh dari kesombongan.

Dibutuhkan langkah-langkah yang komprehensif karena yang diperlukan adalah bagaimana seseorang mengagungkan Allah SWT di dalam hatinya, dan mengisi hatinya dengan rasa takut kepada Allah SWT. Untuk mengisi hati sang ayah dengan hal tersebut, maka anaknya harus berkomitmen, istiqomah dan memiliki kesabaran yang tebal.

Sang ayah harus dibuat agar ia mendengarkan ceramah yang membahas soal mengagungkan Allah SWT di dalam hati, dan tentang kebaikan dan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya. Cara ini bisa mengetuk hati ayah untuk menunaikan ibadah sholat.

Meski begitu, seorang anak yang ayahnya jarang sholat sebaiknya tidak menasihati ayahnya dengan mengeluarkan kata-kata yang sifatnya memerintah. Sebab cara-cara ini justru akan mengakibatkan sang ayah semakin keras hatinya.

Dalam kondisi demikian, yang bisa dilakukan adalah dengan menyalakan video atau suara kajian ceramah agar sang ayah itu mendengar isi ceramahnya tanpa menyadari bahwa ceramah itu sebetulnya disetel untuk dirinya.

“Atau bisa juga meminta sang ayah untuk menjadi imam sholat, dan katakan padanya bahwa Anda hanya akan sholat dengan ayah. Anak dalam melakukan ini harus tetap bersabar, sekalipun sang ayah baru melaksanakan sholat di akhir waktu. Allah SWT bersama anak tersebut dan akan membantu, menguatkan, mengokohkan, dan membalas perbuatan sholeh anak itu,” demikian penjelasan seperti dikutip dari laman islam online. (Red)

Sumber : republika.co.id