
Katakepri.com, Lingga – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga melalui Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Lingga, Hendry Efrizal mengungkapkan kesiapannya untuk menghadapi mudik lebaran pada Ramadhan tahun 2022 ini.
Menurutnya untuk menghadapi arus mudik lebaran yang tinggal menghitung hari ini, Dishub Kabupaten Lingga saat ini sudah melakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait, baik lintas sektoral maupun internal Pemerintah Kabupaten Lingga dan OPD terkait.
“Untuk Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga sendiri telah melakukan langkah dan persiapan seperti rapat internal bersama staf dan anggota Dishub, pembenahan fasilitas umum seperti pembuatan posko lebaran, melakukan koordinasi terkait sarana prasarana kapal baik itu kapal ferry maupun kapal roro di pelabuhan penyeberangan Jagoh tujuan Penarik, Tanjungpinang tujuan Jagoh serta rute Batam tujuan Jagoh dan Tungkal,” jelasnya.
Mengenai keadaan kapal roro rute Jagoh – Batam dan rute Jagoh – Tungkal yang saat ini sedang mengalami docking tahunan, Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga, kata Hendry, tidak bisa berbuat banyak lantaran hal tersebut bukanlah wewenangnya.
Namun, Dishub, lanjut dia, sudah menyurati pihak Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) sebagai pengelola kapal roro untuk dapat secepatnya kembali melayani rute Batam – Jagoh dan rute Jagoh – Tungkal itu.
Kemudian untuk rute kapal roro Tanjungpinang – Jagoh, Hendry juga meminta ASDP untuk dapat menambah lintasan, namun dengan kapal yang sama.
“Namun sampai hari ini belum bisa diakomodir. Mungkin, pihak ASDP secara prosedural belum mendapat perintah dan arahan dari pusat. Berhubung roro ini sifatnya bukan kapal komersil, jadi tidak bisa menggantikan kapal yang sedang docking,” kata dia.
“Intinya kami telah berupaya untuk kelancaran menghadapi lebaran, baik personil maupun sarana prasarana fasilitas pelabuhan khususnya dalam pelayanan untuk masyarakat Lingga khususnya,” lanjut Handry.
Sebagai Kadishub Lingga, Hendry meyakinkan masyarakat bahwasanya Dishub siap membantu kepentingan masyarakat secara maksimal, baik saat mudik lebaran maupun saat arus balik mudik lebaran nantinya.

“Untuk itu kita juga telah melakukan koordinasi dengan operator ferry dan ASDP demi kelancaran mudik dan setelah lebaran. Kami Dishub siap membantu kepentingan masyarakat secara maksimal, walaupun disana sini masih terdapat banyak kekurangan lantaran kita masih dalam keadaan berbenah baik dari segi fasilitas dan sarana,” ungkapnya.
Dengan keadaan yang serba kekurangan itu, ia beserta jajaran Dishub Kabupaten Lingga meminta maaf. Meskipun terhimpit oleh keadaan, Hendry berharap masyarakat bisa terlayani dengan baik.
“Atas kekurangan ini saya Hendry Efrizal sebagai Kadishub Kabupaten Lingga beserta jajaran anggota Dishub lainnya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” ucap Hendry.
Tidak hanya kepada masyarakat, permohonan maaf itu juga disampaikan Hendry kepada seluruh mitra kerja Dishub di lapangan, mulai dari operator kapal, instansi vertikal TNI-Polri dan lain-lain.
“Dengan sepuluh jari, kami mohon maaf jika terdapat kekurangan dari prilaku serta ucapan kami. Terimakasih telah bekerjasama dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Lingga, semoga kedepannya lebih baik lagi,” harapnya.

Tak lupa pada kesempatan itu Hendry membagikan beberapa tips yang harus diperhatikan dan dipersiapkan bagi pemudik yang ingin pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Lingga maupun yang dari Lingga ke daerah lainnya.
“Bagi pemudik hendaklah untuk selalu mentaati Protokol Kesehatan Covid-19, mengikuti perkembangan jadwal kapal laut, selalu dalam keadaan waspada saat membawa barang dan anak, tetap menjaga kesehatan dalam perjalanan, mempersiapkan rencana keberangkatan saat mudik maupun arus balik mudik dengan melakukan boking tiket bagi yang harus pulang sesuai jadwal,” pungkasnya.
Berdasarkan data vaksinasi pertanggal 13 Maret 2022 yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Kepri Muhammad Bisri diketahui bahwa ada peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan vaksin booster atau vaksin dosis ke tiga akhir-akhir ini. Peningkatan itu diketahui mencapai angka 35 persen.
Menurut Bisri, peningkatan itu dipicu oleh aturan pemerintah terkait dengan mudik lebaran, yang mana vaksin booster atau vaksin dosis ketiga menjadi salah satu syarat masyarakat untuk melakukan mudik lebaran pada Ramadhan tahun 2022 ini.
Untuk diketahui, pemerintah di tahun 2022 ini memperbolehkan masyarakat Indonesia untuk melakukan mudik lebaran, namun dengan beberapa persyaratan yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi Covid-19.


- Bagi Penerima Vaksin Booster
Pelaku perjalanan dalam negeri yang telah menerima vaksin dosis ketiga atau vaksin booster tidak wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen atau RT-PCR.
- Bagi Penerima Vaksin Dosis Kedua
Pelaku perjalanan dalam negeri yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1X24 jam atau hasil negatif RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3X24 jam sebelum keberangkatan.
- Bagi Penerima Vaksin Dosis Pertama
Pelaku perjalanan dalam negeri yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama wajib menunjukkan hasil negatif RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3X24 jam sebelum keberangkatan.
- Bagi yang Memiliki Kondisi Khusus
Pelaku perjalanan dalam negeri dengan kondisi kesehatan khusus atau komorbid yang menyebabkan pelaku perjalanan tidak dapat menerima vaksin harus melakukan kewajiban tertentu, yaitu:
- Wajib menunjukkan hasil negatif RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3X24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan.
- Wajib melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah dengan menyatakan bahwa yang bersangkutan belum atau tidak dapat mengikuti vaksinasi COVID-19.
- Berikut aturan mudik bagi anak-anak atau pelaku perjalanan yang berusia kurang dari enam tahun:
- Pelaku perjalanan dalam negeri yang berusia di bawah enam tahun dikecualikan terhadap ketentuan vaksinasi.
- Tidak diwajibkan menunjukkan hasil negatif rapid test antigen atau RT-PCR.
- Pemudik diwajibkan mengikuti aturan protokol kesehatan selama perjalanan mudiknya, yaitu:
- Wajib menggunakan masker kain tiga lapis atau masker media yang menutup hidung, mulut, dan dagu.
- Mengganti masker secara berkala setiap empat jam dan membuang limbah masker ke tempat yang telah disediakan.
- Mencuci tangan secara berkala menggunakan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer, terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain.
- Menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan orang lain dan menghindari kerumunan.
- Tidak diperbolehkan berbicara satu atau dua arah melalui telepon maupun secara langsung sepanjang perjalanan dengan moda transportasi umum darat, perkeretaapian, penyeberangan laut, sungai, danau, serta perjalanan udara.
Informasi sekilas dari Weni staff Pasasi Susi Air yang ditujukan kepada masyarakat Lingga di Tanjungpinang yang ingin melakukan mudik lebaran menggunakan moda transportasi udara, Susi Air menawarkan harga tiket dikisaran harga Rp 347.000.
Sementara untuk masyarakat Lingga di Tanjungpinang yang ingin mudik menggunakan moda transportasi laut, agen kapal ferry tujuan Tanjungpinang – Lingga mengungkapkan bahwa harga tiket perorangnya masih dikisaran Rp 180.000. (Angga)