DPKP Tanjungpinang Klarifikasi Atas Keterlambatan Pemadaman Api di Toko Kelontong Milik Ahui

Katakepri.com, Tanjungpinang – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Tanjungpinang, Hantoni menanggapi santai keterlambatan anggotanya yang datang saat api di toko kelontong milik Ahui yang berlokasi di Jl. Cinta Damai, Batu IX telah terlebih dahulu berhasil dipadamkan warga.

Bagi Hantoni tidak serta merta pemadam kebakaran dapat datang begitu cepat alias tepat waktu, hal itu lantaran pemadam kebakaran sendiri memiliki respond time (waktu tanggap) yang telah ditentukan.

“Jadi, kami pemadam kebakaran memiliki respond time yang dimulai dari laporan masyarakat, kemudian menindak lanjuti laporan tersebut hingga perjalanan dari pos ke lokasi kejadian,” ujarnya.

Selain itu, faktor lainnya karena korban atau masyarakat setempat kebanyakan tidak tahu kemana harus melaporkan kebakaran tersebut. “Karena ketidak tahuan inilah sehingga kita dianggap lalai,” ucap Hantoni.

Disamping itu juga karena keadaan jalan di Kota Tanjungpinang, dimana kesadaran dari pengguna jalan lainnya terhadap kendaraan-kendaraan yang sifatnya urgen seperti pemadam ini sangat kurang.

Kemudian, kata Hantoni, karena banyaknya kabel- kabel listrik yang berseliweran yang jarak cukup rendah di sepanjang jalan Kota Tanjungpinang yang menjadikannya rentan untuk dilalui.

“Cobalah liat sendiri, diatas halangan dibawah apalagi sementara mobil pemadam kita besar dan tinggi-tinggi,” kata dia.

Dari hasil pantauan awak media ini pada saat kebakaran, petugas pemadam kebakaran beserta kendaraan pemadamnya datang setelah api di toko kelontong milik Ahui, Jl. Cinta Damai, RT 04 RW 07, Kelurahan Batu IX, berhasil dipadamkan oleh warga menggunkan air dari kendaraan penjual air yang melintas.

Atas kepedulian masyarakat yang telah sigap membantu memadamkan api sebelum petugas datatang, Hantoni berterimakasih dan mengapresiasinya. “Kami sangat berterimakasih sekali,” ucapnya.

Untuk diketahui pada Senin (28/03) siang satu unit toko kelontong di Jl Cinta Damai milik Ahui hampir ludes dilahap si jago merah. Keterangan Ahui kabakaran terjadi karena ulah sang anak bermain korek saat ia sedang melakukan penyulingan minyak bensin dari drum ke botol.

Atas kejadian itu sang anak bernama Hendy mengalami luka bakar dibagian tangan dan telah dilarikan ke RSUD Raja Ahmad Tabib. Sementara untuk kerugian yang dialami Ahui sendiri ditaksir mencapai Rp 30 juta. (Angga)