Hacker Rusia Dituding Menyerang Perbankan di Ukraina

Katakepri.com, Jakarta – Hacker militer Rusia dituding ada di balik serangan distributed denial of service (DDoS) yang membuat sejumlah bank dan situs pemerintahan Ukraina tak bisa diakses.

Tudingan ini datang dari pemerintah Amerika Serikat dan Inggris, yang kompak mengimbau Rusia meredam aksi agresif mereka di dunia maya, yang diutarakan oleh US deputy security advices Anne Neuberger.

“Rusia suka bergerak di kegelapan dan berharap proses atribusi yang panjang. Karena itulah kami bergerak cepat untuk mengatribusikan serangan DDoS ini. Kami percaya pemerintah Rusia bertanggung jawab atas serangan yang terhadap bank di Ukraina minggu ini,” jelas Neuberger.

Neuberger mengklaim Amerika punya data yang menunjukkan kalau ada infrastruktur milik GRU, salah satu badan militer Rusia, “mengirimkan” data dalam jumlah besar ke alamat IP dan domain yang berbasis di Ukraina.

Pemerintah Inggris, dalam kesempatan yang berbeda, menyebut GRU hampir pasti terlibat dalam serangan DDoS tersebut, di mana targetnya akan ‘dibanjiri’ oleh data dalam jumlah yang besar sehingga tak bisa diakses.

“Serangan ini menunjukkan pengabaian terhadap kedaulatan Ukraina. “Aktivitas ini adalah contoh lain dari aksi agresif Rusia terhadap Ukraina, dan kelakuan seperti ini tidak bisa diterima,” jelas Foreign Commonwealth and Development Office Inggris dalam pernyataannya.

Menurut Neuberger, meski DDoS tak punya dampak yang terlalu berat, namun serangan ini bisa saja hanya sebuah awalan dari serangan siber yang lebih berat, melengkapi kemungkinan invasi Ukraina oleh Rusia, yang ditunjukkan lewat meningkatnya jumlah pasukan Rusia yang bersiaga di perbatasannya dengan Ukraina.

Pemerintah Ukraina sebelumnya juga sudah menuding kalau Rusia ada di balik serangan DDoS tersebut. Pemerintah Rusia tentu mengklaim kalau mereka tidak terlibat dalam serangan itu, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (20/2/2022).

Sumber : detik.com