Malam Anugerah Gebyar Film Dokumenter BPNB Kepulauan Riau

Katakepri.com, Tanjungpinang – Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepulauan Riau mengumumkan 11 pemenang lomba pada Malam Anugerah Gebyar Film Dokumenter, Senin (10/01/2022).

Malam Anugerah Gebyar Film Dokumenter BPNB Kepulauan Riau ini merupakan serangkaian acara yang sudah ada dari tanggal 06 Januari 2022 menampilkan 11 film-film dokumenter yang ada di Kepulauan Riau. Untuk Informasi selanjutnya bisa diakses di kanal youtube BPNB Kepulauan Riau.

Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemdikbud dibawah Ditjen Kebudayaan. Adapun cakupan wilayah kerja BPNB Kepulauan Riau ini meliputi 4 (empat) wilayah kerja yakni, Provinsi Kepri, Riau, Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung.

BPNB Kepulauan Riau , Toto Sucipto membuka secara langsung Malam Anugerah Gebyar Film Dokumenter tahun 2022 disaksikan Dewan Penguji dan para Nominator yang hadir di lokasi acara.

Kegiatan perekaman peristiwa dan sejarah di film dokumenter ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan BPNB Kepulauan Riau setiap tahunnya.

“Setiap tahun kami mendokumentasikan sejarah dan budaya sekitar 10-12 film. Semuanya tentu saja dikerjakan dengan melibatkan masyarakat, Pemda, Komunitas dan hasilnya ini menjadi koleksi serta referensi di perpustakaan atau di medsos BPNB Kepulauan Riau,” ujarnya

Toto Sucipto juga mengatakan bahwa BPNB Kepulauan Riau terus berupaya untuk melengkapi bahan-bahan untuk pengenalan kebudayaan di wilayah kerja  yakni, Provinsi Kepri, Riau, Jambi dan  Bangka Belitung.

“Selain merupakan upaya kita untuk mengimplementasikan amanat Undang-undang no 5 tahun 2017 tetang kemajuan kebudayaan. Pendokumentasian sejarah dan budaya tersebut juga seiring dengan motto BPNB Kepulauan Riau “Kenali Budaya Mu, Cintai Negeri Mu”,” ujarnya

Selain itu, Toto Suciptot berharap video-video yang dihasilkan akan melengkapi referensi dalam upaya pengenalan kebudayaan artinya mudah dicermati , informatif , inspiratif dan dapat membantu upaya-upaya pemerintah dalam pengenalan kebudayaan.

“Tentu saja ujungnya adalah untuk meningkatkan ketahanan budaya serta menguatkan identitas serta jati diri  dan karakter ,” ujarnya. (Red*)