Katakepri.com, Beijing – Sebuah rumah sakit di utara Kota Xian dihukum karena seorang wanita hamil mengalami keguguran setelah ditolak masuk. Kabarnya perempuan itu tidak memiliki hasil tes Covid-19.
Pada Jumat (7/1/2022) pemerintah kota mengumumkan Manajer Umum Rumah Sakit Goaxin Fan Yuhui diskors. Sementara kepala departemen rawat jalan dan medis dipecat. Dalam pernyataannya, pemerintah mengatakan insiden itu “menyebabkan kekhawatiran di masyarakat dan menimbulkan dampak sosial yang buruk”.Baca Juga
Pernyataan itu dibacakan Kepala Departemen Kesehatan Kota Liu Shunzhi dalam sebuah konferensi pers. Ia membungkuk meminta maaf pada wanita yang sedang dalam proses pemulihan. Liu juga meminta maaf atas akses kesehatan yang buruk. “Dan pelayanan yang tidak cukup bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus,” katanya.
“(Sistem akan) membuka saluran hijau bagi yang memiliki kebutuhan khusus dan berusaha sebaik mungkin untuk memastikan semua orang mendapatkan perhatian di tengah pandemi,” kata Liu seperti dikutip media pemerintah China.
Wanita itu mengalami sakit perut tapi dipaksa menunggu di luar rumah sakit dengan bangku plastik selama dua jam pada malam Tahun Baru. Berdasarkan pernyataan yang beredar luas yang disertai video yang diambil suaminya, wanita itu mengalami pendarahan di kakinya.
Xian yang dihuni 13 juta orang itu sedang menjalani peraturan pembatasan sosial yang ketat selama lebih dari dua pekan. Pemerintah dikritik karena kota kekurangan makanan dan pihak berwenang yang ditekan untuk menurunkan angka kasus infeksi bertindak sewenang-wenang.
Pemerintah kota mengatakan menyelidiki insiden tersebut tapi tidak mengungkapkan detailnya. Rumah sakit mengeluarkan pernyataan minta maaf dan memberikan kompensasi serta “mengoptimalkan proses perawatan medis”.
Tidak diketahui berapa banyak staf rumah sakit yang dihukum tapi mereka bergabung dengan banyak petugas yang dihukum karena dianggap gagal mengatasi pandemi. Pemerintah Kota mengatakan dua orang pejabat di Pusat Kedaruratan Xian dan Komisi Kesehatan Xian telah menerima peringatan resmi dari Partai Komunis China.
Xian mencatat 63 kasus infeksi Covid-19 varian Delta sehingga total kasus positif pada wabah terbaru selama satu bulan terakhir menjadi sekitar 1.800. Tidak ada laporkan kasus kematian.
Pemerintah kota mengaku sudah menahan penyebaran virus di masyarakat sebab semua kasus baru terjadi di antara orang-orang yang dikarantina. Sementara jumlah kasus infeksi masih lebih rendah dibandingkan di AS, tapi wabah di Kota Xian pecah beberapa pekan sebelum Olimpiade Musim Dingin di Beijing.
Pemerintah semakin tertekan untuk menahan penyebaran virus. China pun menerapkan kebijakan strategi karantina “tanpa tolerenasi” untuk setiap kasus. Pemerintah Negeri Tirai Bambu juga menerapkan tes massal dan menutup seluruh perbatasan kota.
Bandara utama Xian membatalkan semua penerbangan internasional Rabu (5/1/2022) lalu. Penerbangan domestik juga ditunda sebab perbatasan kota ditutup. Puluhan ribu kontak dekat orang-orang yang positif Covid-19 diisolasi di pusat karantina.
Pihak berwenang juga memperketat langkah-langkah pencegahan penyebaran virus setelah Provinsi Henan yang melaporkan 69 kasus infeksi baru Kamis (6/1/2022) kemarin. Pejabat melarang perjalanan antara kota di provinsi itu kecuali untuk alasan khusus.
Kota Yuzhou, Provinsi Henan juga ditutup setelah pemerintah mendeteksi tiga kasus tanpa gejala di kota itu. Sejak itu, jumlah kasus infeksi terus bertambah hingga Kamis kota tersebut melaporkan 55 kasus positif baru.
Hanya mobil darurat yang diizinkan berada di jalanan. Kelas-kelas juga dihentikan dan selain toko esensial semua bisnis ditutup. Beberapa kota di provinsi tersebut menggelar tes massal dan menutup ruang-ruang publik walaupun hanya mendeteksi segelintir kasus infeksi. (Red)
Sumber : republika.co.id