Kondisi Eropa Tidak Kondusif, Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Pengungsi di Perbatasan Polandia

Katakepri.com, JakartaJakarta – Bentrokan terjadi antara pengungsi yang terdampar dan polisi yang berjaga di perbatasan Polandia – Belarus pada Selasa. Kementerian Pertahanan Nasional Polandia (MOD) mengatakan, para pengungsi di perbatasan Kuznica yang mencoba menyeberang ke Polandia.

Kerusuhan terjadi karena pengungsi melemparkan batu ke penjaga Polandia. Aksi ini direspon dengan menembakkan meriam air dan gas air mata ke para pengungsi.

“Para migran menyerang tentara dan penjaga dengan batu. Mereka memaksa membuka pagar agar bisa sampai ke Polandia. Pasukan kami menggunakan gas air mata untuk menggagalkan agresi para migran,” kata Kementerian Pertahanan Polandia dalam keterangan resmi.

Marta Szymanderska dari Grupa Granica, sebuah koalisi LSM yang menanggapi krisis kemanusiaan di perbatasan. Dia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penggunaan kekuatan oleh Polandia tidak dapat dibenarkan. “Ada prosedur hukum yang harus digunakan sejak awal. Tindakan pasukan Polandia tidak hanya ilegal tetapi juga tidak manusiawi,” ujarnya.

Belum jelas apakah ada korban luka di antara para pengungsi. Seorang polisi dikabarkan terluka.

Penjaga perbatasan Polandia mengatakan para pengungsi memaksa masuk. Jumlah mereka terus bertambah seiring datangnya kelompok pengungsi yang baru. “Mereka memaksa melintasi perbatasan dan semuanya berlangsung di bawah pengawasan pasukan Belarusia,” ujar seorang polisi.

Dalam rekaman video yang diposting di media sosial, orang-orang di dekat perbatasan melarikan diri setelah disemprot dengan meriam air. Situasi tampak lebih tenang pada sore hari.

Ribuan pengungsi terjebak di tanah tak bertuan antara perbatasan Polandia dan Belarus. Mereka berada di sana akibat krisis geopolitik Timur-Barat yang melibatkan Warsawa dan sekutunya, serta Minsk dan Moskow.

Menurut hukum internasional, orang yang mencari suaka memiliki hak untuk mengklaimnya di perlintasan perbatasan resmi. Namun penjaga perbatasan Polandia telah menyangkal hak itu bagi banyak orang yang mencoba menyeberangi perbatasan.

Krisis berlangsung sejak Agustus. Penjaga Polandia dilaporkan telah mendorong kembali orang-orang yang berhasil menyeberang ke wilayah Polandia dari Belarus.

Banyak pengungsi menghabiskan berminggu-minggu di hutan di perbatasan. Mereka mencoba meninggalkan zona perbatasan untuk mencari suaka. (Red)

Sumber : tempo.co