Waspada! Penipuan Menggunakan Robot Trading Sedang Trend

Katakepri.com, Jakarta – Penipuan berkedok investasi marak lagi. Kini modus yang digunakan adalah investasi forex penjualan robot trading.

Paket investasi yang ini menggunakan sistem member get member. Penipuan ini sudah diblokir oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.

Ada 249 domain situs web entitas di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK) yang tidak punya izin. Pemerhati dan Praktisi Investasi, Desmon Wira menjelaskan jika platform forex tersebut menggunakan skema ponzi.

“Memberikan keuntungan di awal, mereka pakai ponzi atau money game,” kata dia.

Platform tersebut bisa bertahan dan terus memperluas jaringannya. Tapi modus tersebut tinggal menunggu waktu. Karena akan ada titik pelaku tak bisa lagi menggali lubang tutup lubang untuk memberikan keuntungan para investornya.

“Korbannya ya belum ada. Kalau money game belum ambruk ya belum ada yang lapor,” ucapnya.

Dalam postingannya di media sosial, Desmond mengaku mendapatkan izin dari salah satu nasabah trading forex tersebut. Bahkan dia diberikan login dan password untuk masuk ke akun realnya.

Tanpa menyebutkan nama brokernya, Desmond mengungkapkan sederet kejanggalan. Setiap bulan cetak profit hingga 10%. Statistik win ratenya 81-19. Artinya 81% trading menorehkan keuntungan, hanya 19% tradingnya mengalami kerugian.

“Ini gaya tradingnya scalping,” tulisnya.

Robot trading ini menggiurkan para investor karena jarang losing streak atau rugi beruntun. Setelah rugi, robot itu kembali profit. Tapi robot trading ini tak bisa digunakan oleh broker forex lain, hanya di broker forex tertentu saja.

Kedua, robot trading dalma platform MetaTrader berbentuk file ekstensi mq4 atau ex4. Nah menurut yang sudah join mereka tidak pernah melihat atau menerima file tersebut

Desmon menerangkan kejanggalan yang ketiga adalah dengan keuntungan 10% per bulan, maka 1 tahun keuntungannya bisa 120%. Dengan profit sebesar itu sudah mengalahkan hampir semua trader profesional.

“Lalu pertanyaannya kenapa repot-repot mencari nasabah receh?” tulisnya. (Red)

Sumber : detik.com