Katakepri.com, Jakarta – Berbakti serta memuliakan orang tua sama nilainya dengan jihad, yang telah dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya. Hadits ini diceritakan ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash RA. Berikut haditsnya,
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- يَسْتَأْذِنُهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ « أَحَىٌّ وَالِدَاكَ ». قَالَ نَعَمْ. قَالَ « فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ »
Artinya: “Ada seseorang yang mendatangi Nabi SAW, dia ingin meminta izin untuk berjihad. Nabi SAW lantas bertanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ Ia jawab, ‘Iya masih.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, ‘Berjihadlah dengan berbakti kepada keduanya.'” (HR Muslim).https://d96c63248548f171e8bbf0338f349814.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-38/html/container.html
Dikutip dari buku Dahsyatnya Doa Ibu-Edisi Kemas Kini karya Syamsuddin Noor, hadits tersebut jelas menunjukkan kesamaan atau bahkan lebih tinggi nilai bakti pada orang tua dibanding jihad.
Selain berbakti kepada orang tua sama nilainya dengan jihad, hadits juga menegaskan posisi orang tua di sisi Allah SWT. Orang tua punya kedudukan yang tinggi dan mulia, sehingga memperhatikan keduanya adalah utama.
“Allah SWT memuliakan kedudukan orang tua karena lewat keduanyalah Allah SWT menetapkan kehidupan manusia selanjutnya. Hubungan anak dan orang tua terus berlanjut hingga akhirat,” tulis buku tersebut.
Selain berbakti pada orang tua, ada beberapa amalan lain yang nilainya sama dengan jihad. Amalan tersebut adalah menegakkan sholat tepat waktu dengan berjamaah, berdakwah menyebarkan ilmu dan agama Allah SWT tanpa pamrih, dan selalu haus ilmu Al Quran.
Perintah berbakti pada orang tua telah ditegaskan Allah SWT dalam firmanNya surat Al Isra ayat 23,
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Arab latin: Wa qaḍā rabbuka allā ta’budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yabluganna ‘indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā qaulang karīmā
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Kepada umatnya yang berbakti pada orang tua, Rasulullah SAW telah menegaskan balasannya dari Allah SWT dalam hadits berikut,
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
Artinya: “Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR Tirmidzi).
Yuk detikers jangan sia-siakan berbakti kepada orang tua yang sama nilainya dengan jihad. Semoga mendapat ridho dan balasan setimpal dari Allah SWT. (Red)
Sumber : detik.com