Katakepri.com, Tanjungpinang – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad bersyukur kasus terkonfirmasi Covid 19 di Kepulauan Riau terus mengalami penurunan.
Hal ini, kata Ansar, akan lebih efektif jika tracing yang dilakukan di setiap Kabupaten Kota di Kepri lebih ditingkatkan, dari yang tadinya per 10 orang menjadi per 15 orang dalam satu kasus terkonfirmasi Covid-19.
“Kita kemaren sudah mengidentifikasi, dan memang persoalan yang harus kita tekan itu tracing,” kata Ansar, pada kegiatan Sembang Media, di Hotel Aston, Selasa (14/09) lalu.
Hemat Ansar, saat ini setiap Kabupaten Kota di Kepri masih belum masuk kriteria penilaian tracing yang memadai dari pemerintah pusat, dikarenakan tracing yang dilakukan masih bervariasi dan rata-rata dibawah angka minimal.
“Angka tracing kita itu belum masuk kriteria memadai kalau dinilai berdasarkan penilaian dari pemerintah pusat, karena ada yang dalam satu kasus tracingnya diatas 10 dan ada yang dibawah 10 orang. Minimal memang setiap satu orang terkonfirmasi itu, kontak erat yang harus ditracing 15 orang,” tuturnya.
Menurutnya jika tracing yang dilakukan melebihi angka minimal pastinya akan menurunkan angka kasus terkonfirmasi setiap harinya, termasuk penggunaan tempat tidur.
Jika hal ini terjadi dalam kurun waktu 3 sampai 4 hari ini, Ansar akan mencoba mengusulkan ke Menteri Perhubungan untuk meringankan syarat perjalanan melalui udara.
“Kita Pemerintah Provinsi Kepri akan coba mengusulkan dan bicarakan kepada Menteri Perhubungan agar penerbangan dari manapun ke Kepri tidak lagi menggunakan swab pcr, cukup surat keterangan vaksin dosis II dan antigen,” sebut Ansar.
“Alasan dan harapan kita mengusulkan menggunakan antigen ini agar turis-turis domestik bisa datang ketempat kita supaya kawasan wisata kita berangsur pulih,” pungkas Ansar.
Untuk diketahui, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Kepri mengalami tren menurun dengan presentase kasus aktif 1,4 persen atau 550 orang. Perharinya, Kepri mengalami surplus dari angka kesembuhan. (Angga)