Mewahnya Makanan Berlapis Emas, Apakah Boleh Dikonsumsi Muslim?

Katakepri.com, Jakarta – Kini banyak makanan dan minuman mewah yang dibuat dengan lembaran emas 24 karat. Namun, bolehkah makan emas dalam Islam?

Mulai dari es krim, pizza, kue, cokelat hingga bakso ada yang cara penyajiannya diberikan emas 24 karat. Emas tersebut dikenal dengan sebutan edible gold atau emas yang aman untuk dikonsumsi.

Edible gold sendiri adalah emas murni yang tidak berbahaya dikonsumsi karena jenis emas ini tidak mengandung racun, tetapi tidak diserap oleh tubuh. Jika dimakan juga tidak terasa apa-apa.

Memberikan edible gold ke dalam makanan dan minuman bertujuan untuk membuat penyajiannya lebih mewah. Meski aman untuk dimakan, tetapi Islam melarangnya. Hal ini pernah dijelaskan oleh Ustaz Khalid Bassalamah.

“Emas ya haram. Kalau sudah ada ekstraknya ada dasarnya emas gak boleh,” ujar Ustaz Khalid Basalamah dalam dakwahnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ustaz Itqon Rantau dalam video dakwahnya di chanel YouTube Pencari Ilmu (04/08/20). Ia mengatakan bahwa jangankan makan emas, makan pakai wadah berbahan emas saya tidak boleh.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Janganlah kalian minum dari bejana emas dan perak dan jangan pula kalian makan dari piring-piring emas dan perak,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW juga mengatakan, “bahwa orang yang minum dari bejana perak sesungguhnya dia telah memasukkan api neraka ke dalma perutnya,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hal tersebut juga berkaitan dengan kaidah Islam yang melarang untuk israf atau berlebih-lebihan dan tabdzir atau menyia-nyiakan makanan. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 31 yang artinya:

“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan,” (QS Al-A’raf:31).

Lantas mengapa demikian? Syaikh Abdullah bin Abdurrahman bin Sholih Ali Bassam rahimahullah mengatakan bahwa menggunakan wadah makan emas dan perak dapat menimbulkan rasa sombong, angkuh dan takabur. (Red)

Sumber : detik.com