Katakepri.com, Jakarta – Di dalam Islam selain zakat fitrah, dikenal juga zakat mal. Seperti apa penjelasan tentang zakan mal dan apa saja rukun dari zakat mal tersebut?
Sebelumnya perlu diketahui, menurut Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, baik secara zat maupun substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama.
Tujuan dikeluarkannya zakat ini untuk membersihkan harta benda yang kita miliki dari hak-hak lain (kaum dhuafa). Selain itu, guna menghapus kesalahan dan dosa kita. Tujuan berzakat disebutkan dalam firman Allah SWT QS. At Taubah ayat 103,
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Sebab itu, perlu diketahui beberapa rukun zakat mal sebelum detikers mulai mengeluarkan zakat. Melansir dari laman resmi Masjid Al Ikhlasmustika, beberapa rukun zakat mal yang wajib dipenuhi oleh orang yang hendak mengeluarkan zakat di antaranya sebagai berikut.
3 Rukun Zakat Mal
1. Mengawali dengan niat mengeluarkan zakat
Niat yang dimaksud di sini adalah niat yang berasal dari hati untuk menunjukkan keikhlasan seseorang dalam mengeluarkan zakat tersebut. Berikut ini bacaan niat sebelum mengeluarkan zakat beserta artinya.
– Niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكاَةَ اْللَالِ عَنْ نَفْسِيْ فَرْضًالِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu an ukhrija zakaatal laali ‘an nafsii fadhan lillahi ta’aala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat mal dari diriku sendiri fardu karena Allah Ta’ala.”
2. Ada orang yang menunaikan dan berhak menerima zakat
Rukun zakat mal selanjutnya, harus ada orang yang diwajibkan untuk mengeluarkan zakat mal tersebut. Selain itu, harus ada orang yang berhak dalam menerimanya pula.
Golongan orang-orang yang menerimanya yaitu, seorang fakir, mualaf, ibnu sabil, hamba sahaya, miskin, amil, gharimin, dan fisabilillah.
3. Adanya harta yang akan dijadikan zakat
Adanya harta yang dipersyaratkan untuk dijadikan zakat merupakan rukun dari zakat mal yang terakhir. Namun, tidak semua bentuk harta terkena wajib zakat. Dikutip dari buku Panduan Zakat Praktis dari Kementerian Agama (Kemenag), berikut beberapa harta benda yang wajib terkena zakat:
- Binatang ternak (sapi, kerbau, kambing, dan sebagainya)
- Emas dan perak
- Harta perniagaan, semua yang diperuntukkan untuk dijualbelikan
- Hasil pertanian
- Hasil laut
- Hasil bumi, seperti timah, tembaga, marmer, giok, dan lain-lain
- Harta rikaz, yakni harta yang terpendam atau harta karun dan termasuk harta temuan yang tidak ada pemiliknya
Jadi, jangan lupa untuk perhatikan rukun zakat mal di atas sebelum mengeluarkan zakat ya. (Red)
Sumber : detik.com