Manfaat Ekstrak Ikan Gabus, Temulawak hingga Daun Kelor

Katakepri.com, Jakarta – Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi Prof. Dr. dr. Dadang Makmun, SpPD-KGEH, FACG memaparkan manfaat dari polyherbal supplement. Polyherbal yang mengandung ekstrak ikan gabus, temulawak dan daun kelor punya manfaat untuk berbagai jenis penyakit gastrointestinal dan kondisi hipoalbuminemia.

Berdasarkan penelitian yang ada ternyata di Indonesia banyak sekali kasus kanker kolorektal yang pada kondisi tersebut pasien akan mengalami malnutrisi bahkan hipoalbuminemia. Karenanya, polyherbal memiliki manfaat bagi penderita gastrointestinal dan kondisi hipoalbuminemia.

Seperti ekstrak ikan gabus (Channa striata) yang mengandung protein tinggi salah satunya albumin. Albumin adalah protein utama yang terdapat dalam darah manusia yang diproduksi oleh organ hati dan manfaatnya adalah untuk membantu membentuk jaringan sel baru.

“Dalam ilmu kedokteran, albumin ini digunakan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah atau rusak. Dengan kandungan tinggi protein yang kaya akan albumin serta asam amino esensial, membantu menutrisi dan meningkatkan kadar albumin pasien sehingga mempercepat pemulihan pasca kemoterapi,” ujar Prof. Dadang dalam keterangan tertulis, Rabu (11/8/2021).

Ia melanjutkan keseimbangan cairan dalam tubuh harus dijaga karena tubuh membutuhkan asupan cairan cukup untuk memfungsikan organ-organ dalam tubuh. Di sinilah tugas dari Albumin ikan gabus yang mampu memperbaiki gizi buruk pada pasien sehingga banyak sekali manfaat ikan gabus untuk kesehatan. Manfaat lainnya dari ikan gabus adalah menjaga kesehatan pencernaan, mengobati hypoalbuminemia dan menaikkan berat badan,

Ikan gabus merupakan pemilik albumin tertinggi dibandingkan dengan ikan-ikan yang lain. Penyembuhan luka dengan cepat karena protein dalam ikan gabus merupakan manfaat paling unggulan.

“Kembali lagi, sebab albumin pada ikan gabus sangat tinggi sehingga pembentukan sel-sel baru pada tubuh dapat berjalan lancar. Kekurangan albumin bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan bermunculan,” imbuhnya.

Polyherbal juga mengandung ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang punya manfaat bagi penderita gastro intestinal. Rusaknya mukosa lambung dapat terjadi akibat penghambatan sintesis prostaglandin.

Kadar prostaglandin yang menurun akan menimbulkan ketidakseimbangan antara faktor agresif (asam lambung dan pepsin) dengan faktor defensif (mukus dan bikarbonat, aliran darah, regenerasi epitel) sehingga memicu proses inflamasi yang akan meningkatkan pembentukan radikal bebas dari hasil sampingan fagositosis.

“Temulawak memiliki kandungan antioksidan seperti fenol, flavonoid dan kurkumin yang akan menangkap radikal bebas dalam tubuh,” ungkapnya.

Flavonoid juga memiliki fungsi lain seperti menstabilisasi membran sel serta menginhibisi peroksidasi lipid, meningkatkan kandungan prostaglandin mukosa dan mukus di mukosa lambung dengan menstimulasi cyclooxygenase-1 (COX-1), mengurangi sekresi asam dan pepsinogen dalam lambung.

“Sehingga dapat disimpulkan bahwa temulawak memiliki potensi sebagai pencegah kerusakan mukosa lambung. Kandungan kurkumin juga dapat membantu meningkatkan nafsu makan penderita,” tuturnya. Selain itu kurkumin yang dikandung oleh rimpang temulawak dapat menekan pembentukan tumor necrosis factor alpha (TNF-α) sehingga mencegah aktivitas inflamasi yang akan menaikkan pembentukan radikal bebas dari proses fagositosis.

Ada juga ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) yang umum digunakan sebagai obat untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan, termasuk juga masalah asam lambung.

Tanaman ini kaya akan kandungan tanin dan flavonoid, yaitu antioksidan nabati yang ampuh untuk menyembuhkan peradangan, iritasi, serta mengatasi masalah yang berhubungan dengan maag. Bahkan, daun ini juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Sebuah penelitian menyatakan jika daun kelor efektif untuk meredakan gejala dan meningkatkan prognosis pada seseorang yang mengidap gangguan asam lambung.

Kandungan dari daun ini dapat bekerja untuk mengurangi peradangan yang disebabkan oleh penumpukan Helicobacter pylori dan meningkatkan resistensi tubuh. Selain itu, daun kelor juga terbukti mampu menghilangkan radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Daun kelor juga mengandung beberapa zat antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, dan asam askorbat. Semua zat antioksidan tersebut dapat mencegah kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam sel, termasuk juga penyebab masalah asam lambung. Selain itu, tumbuhan ini dapat menekan enzim inflamasi, sehingga dapat mengurangi risiko refluks asam.

Tak hanya itu, daun kelor dapat menurunkan kadar glukosa, gula darah, kolesterol, sehingga mengurangi tingkat obesitas yang dapat menjadi penyebab naiknya asam lambung.

Konsumsi daun kelor secara teratur dapat membunuh semua cacing usus yang merugikan. Dengan begitu, risiko untuk mengalami gangguan pada pencernaan, terutama masalah asam lambung dapat dikurangi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan polyherbal tersebut sangat bermanfaat bagi penderita dengan riwayat penyakit gastro intestinal dan hypoalbuminemia.

“Dengan mengonsumsi sediaan tersebut dapat membantu kondisi pasien menjadi lebih baik, karena kebutuhan nutrisi terpenuhi serta minim efek samping karena merupakan obat berbahan dasar alam,” jelas Prof. Dadang.

Paparan ini disampaikan Prof. Dadang dalam Virtual Indonesian Digestive Disease Digestive Week (IDDW) 2021 diadakan pada 04 – 08 Agustus 2021.

Pertemuan ilmiah ini diselenggarakan oleh The Indonesian Society of Gastroenterology (ISG), bekerja sama dengan The Indonesian Society for Digestive Endoscopy (ISDE), dan Divisi Gastroenterology, Pancreatobiliary and Digestive Endoscopy, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Umum Nasional Cipto Mangunkusumo.

Pada hari pertama IDDW diadakan Virtual Advanced Endoscopy Workshop (untuk peserta terbatas) dilanjutkan dengan Virtual Symposium IDDW 2021.

Melalui program ilmiah yang disajikan dalam berbagai sesi, acara ini menyoroti isu-isu penting yang saat ini mempengaruhi praktik kedokteran dan spesialisasi yang disampaikan oleh lebih dari 30 fakultas terkemuka internasional dan nasional yang diundang membahas kemajuan di bidang Gastroenterologi dan Endoskopi Pencernaan.

Beberapa perusahaan farmasi pun turut berpartisipasi, salah satunya PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma) produk unggulannya yang menarik dibahas adalah Onoiwa MX. (Red)

Sumber : detik.com