Katakepri.com, Natuna – Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami keterlambatan yang menjadi dampak dari adanya pandemi COVID. Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh melambat sebesar 2,97% (year on year) yang terjadi pada kuartal I per tahun 2021. Tentunya dampak ini dirasakan hingga lapisan terbawah masyarakat. Jika dibandingkan dengan kuartal IV per tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan sebesar 2,41%. Pertumbuhan ekonomi melambat seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat dimana ini merupakan ihwal yang menjadi komponen yang dijadikan alat ukur terhadap pertumbuhan ekonomi.
Selasa, 06 juli 2021, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Natuna Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menjelaskan dampak pandemi covid 19 telah membuat Indonesia khususnya Provinsi Kepulauan Riau kehilangan kesimbangan diberbagai sektor, diantaranya: Kesehatan, Pariwisata, Sosial, Pendidikan dan Ekonomi.
“Tidak dapat kita pungkiri hampir 2 tahun kita berjuang untuk bertahan di tengah wabah virus covid 19. Selain sektor kesehatan tentunya ada banyak sektor lainnya yang kehilangan keseimbangan yang merupakan dampak dari pandemi. Berbagai aktivitas ekonomi dan sosial sangat terganggu sehingga dari catatan kita khususnya di Kepri diawal pandemi covid 19, berbagai aktivitas ekonomi hampir sempat terhenti dan angka pertumbuhan kita dari +3 % mengalami penurunan drastis menjadi -6,6 %. Kemudian diakhir 2020 dengan segala upaya pemerintah Provinsi untuk kembali menggerakan aktivitas ekonomi, maka pertumbuhan ekonomi Kepri membaik menjadi -3,8 %” jelas Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar juga menambahkan pergerakan Ekonomi Provinsi Kepri merupakan akumulasi dari pergerakan aktivitas ekonomi Kabupaten/Kota. Pemerintah terus melakukan evaluasi kebijakan untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi disetiap Kabupaten/Kota.
“Pada triwulan pertama 2021 ekonomi Kepri terus mengalami perbaikan menuju angka –0.9 %, kita terus menargetkan di triwulan kedua sampai dengan bulan Juni menduduki angka pertumbuhan ekonomi positif. Target yang diberikan pemerintah pusat untuk pertumbuhan ekonomi Kepri hingga akhir tahun 2021 diharapkan berkisar pada indeks 3,5 % sampai 5.6 %, maka berbagai langkah ekonomi terus dilakukan Pemerintah Provinsi untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau” Tambah Ansar.
Gubernur Ansar menekankan pergerakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri secara keseluruhan dapat dilihat dari komoditas Ekspor dan impor serta penguatan daya beli pasar di berbagai industri.
“Kita optimis target pertumbuhan ekonomi kita akan terus bergerak, hal ini dapat dilihat dari komoditas Ekspor, impor serta penguatan daya beli pasar di berbagai industri. Hal ini juga diikuti dengan pertumbuhan berbagai industri di bidang manufaktur, industri telekomunikasi, industri migas serta angka impor kita sudah mulai menurun. Hal yang saya sebutkan tadi telah memberikan kontribusi dalam perbaikan nilai ekonomi. Khusus Natuna di akhir 2020 pertumbuhan ekonomi berada di angka -4,29%, ini menjadi tugas Pemerintah Daerah agar terus bekerja keras untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Natuna sendiri sumber terbesarnya selain belanja pemerintah dan program-program padat karya tunai untuk memperkuat daya beli masyarakat dan juga tentunya aktivitas ekonomi yang lain harus didorong agar pertumbuhan ekonomi diakhir 2021 kita harapkan terkoreksi menjadi angka positif”
Pemerintah Provinsi juga berharap program inovasi Pemerintah Daerah dapat terus dilakukan dalam mendukung bergeraknya kembali pelaku UMKM serta lahirnya pelaku industri kreatif sebagai bentuk bangkitnya kembali pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Natuna khususnya dan akan berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh di Provinsi Kepulauan Riau. (Red/Hum)