Direktur Pesantren Al-Kautsar Benarkan Salah Seorang Santri Wati Terpapar Covid-19

Katakepri.com, Tanjungpinang – Direktur Pondok Pesantren Al-Kautsar, Muhammad Supeno menyambut positif kedatangan sejumlah wali santri ke pesantrennya pagi ini, Senin (14/06).

Muhammad Supeno atau yang biasa dipanggil Pak Kiyai ini membuka lebar pintu pesantrennya untuk wali santri yang ingin meminta kejelasan terkait isu adanya santri yang terpapar Covid-19.

Pak Kiyai sendiri membenarkan jika ada salah satu santri watinya yang terpapar Covid-19. Dia juga tidak menutupi keberadaan santri watinya itu yang kini diisolasi di Pesantren.

“Dari hasil Swab PCR yang dilakukan pihak Kesehatan beberapa hari yang lalu memang betul ada santri kita yang terpapar Covid-19. Beliau kita isolasi disalah satu ruangan khusus di pesantren,” ucapnya.

Pak Kiyai menceritakan awal mula kejadian santri wati tersebut ketahuan positif Covid-19. Dimana saat itu, santri wati ini mengaku mengalami ganguan fungsi pada Indra penciumannya.

“Setelah dilakukan tes rapid. Pertama hasilnya positif, kedua negatif. Dan untuk memperjelas lagi, kami berkoordinasi dengan dinas kesehatan melakukan test Swab PCR dan hasilnya positif Covid-19,” kata dia.

Menurut pak Kiyai, kuat dugaan santri wati tersebut terpapar Covid-19 ditengah perjalanan saat dirinya hendak kembali dari kampung halamannya, Senayang, Kabupaten Lingga menuju pesantren beberapa waktu lalu.

“Saya peribadi berpendapat beliau terpapar diperjalanan saat kembali lagi kesini dua Minggu yang lalu,” tuturnya.

Saat ini, kata Pak Kyiai, sebanyak 42 orang santri yang berhubungan dekat dengan santri terpapar Covid-19 itu sudah dilakukan Swab PCR, dan kemungkinan hasilnya akan keluar tiga hari mendatang.

“Dari 120 total santri di pesantren Al-Kautsar, 42 santri diantaranya yang berhubungan dekat mulai dari mereka yang satu kelas dan satu kamar sudah dilakukan tes Swab PCR oleh Dinas Kesehatan. Tiga hari lagi keluar hasilnya,” tuturnya.

Bagi pak Kiyai sendiri, isolasi atau karantina di pesantren itu lebih efektif lantaran disamping kondisi ruangan isolasi yang cukup memadai, kondisi pesantren saat ini juga tidak terlalu ramai.

“Disini juga kita kontrol, mulai dari makannya, olahraganya, kebersihannya dan vitaminnya,” ucap pak Kiyai.

Untuk orang tua yang khawatir dan ingin membawa pulang anaknya, Pak Kiyai menyarankan untuk bersabar dan menunggu hasil Swab PCR dari dinas kesehatan terlebih dahulu.

“Kita menyarakan tunggu sampai hasil Swab mereka keluar karena ditakutkan jika dibawa pulang sekarang akan menambah penyebaran Covid-19,” ucap pak Kiyai.

Kedepan, pak Kiyai berjanji akan lebih memperketat pengawasan dan Prokes di pesantren tersebut. Dirinya juga meminta wali santri yang datang baik untuk menjenguk maupun mengantar barang untuk dapat bersama-sama mematuhi Prokes.

“Saya juga minta kepada wali santri untuk sama-sama menjaga, jika menjenguk dan mengantar barang patuhi Prokes, seperti tidak bersentuhan satu sama lainnya,” pungkasnya. (Angga)