Katakepri.com, Batam – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam merilis data ekspor untuk di kedua wilayah pada Selasa (4/5/2021) silam.
Tercatat, ekspor kumulatif nonmigas Kota Batam mencapai USD 2,31 Milyar dan menyumbang 78 persen dari ekspor nonmigas kumulatif (Januari-Maret) Kepulauan Riau Triwulan Pertama 2021.
“Di bulan Maret saja, Kota Batam menyumbang 74 persen dari total ekspor nonmigas se-Kepri atau sekitar USD 829 Juta. Ini menunjukkan tren positif kegiatan ekspor di Kota Batam masih berlangsung dengan baik dan prima,” ujar Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar.
Dendi menuturkan, menurut data dari BPS Kota Batam, naiknya nilai ekspor Bulan Januari-Maret 2021 disebabkan oleh meningkatnya ekspor kumulatif sektor nonmigas Kota Batam sebesar 6 persen.
“Sektor nonmigas didominasi oleh Hasil Industri, di mana hasil ekspor hasil industri Batam menyumbang 79 persen dari ekspor hasil industri Kepri. Hal ini didukung dengan adanya 26 Kawasan Industri dan Ribuan PMA di Batam, maka hasil industri di Batam sangat dominan. Untuk Triwulan I 2021, nilai ekspornya sendiri yang terbesar adalah golongan barang mesin/peralatan listrik dengan peran sebesar 43 persen atau USD986 juta, kemudian golongan mesin-mesin/pesawat mekanik, serta minyak dan lemak hewan/nabati masing-masing 12 persen atau sebesar USD279 juta,” terang Dendi.
Sedangkan Nilai Ekspor pada Triwulan 1, menurut Pelabuhan utama terbesar di Provinsi Kepulauan Riau adalah melalui Pelabuhan Batu Ampar dengan kontribusi sebesar 39 persen, dengan nilai ekspor USD1,4 miliar. Kemudian disusul oleh Pelabuhan Tanjung Balai Karimun sebesar 18 persen atau USD671 juta dan Pelabuhan Sekupang sebesar 14 persen atau USD521 juta.
Selain pembangunan infrastruktur sebagai fasilitas pendukung kegiatan investasi yang saat ini gencar dilakukan oleh Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, sejumlah promosi dan perjanjian kerja sama internasional telah dilakukan BP Batam dalam rangka mendorong kegiatan ekspor di Kota Batam.
Dendi mengungkapkan, ini merupakan buah manis dari kerja keras seluruh masyarakat dan para pemangku kepentingan yang telah bahu-membahu untuk meningkatkan perekonomian di Kota Batam.
“Semua ini tidak terlepas dari peran kita semua, seluruh masyarakat Kota Batam. Dan tentunya kita tidak boleh berpuas diri. Masih ada tiga triwulan ke depan yang harus kita tingkatkan agar Kota Batam terus tumbuh dan berkembang sebagai pusat perdagangan internasional dan kontributor utama perekonomian Kepri,” kata Dendi. (Red*)