Tidur Malam Hari Juga Bagian dari Ibadah

Katakepri.com, Jakarta – Ketahuilah bahwasanya tidur juga bukan sekadar aktivitas rutin, melainkan tidur bisa bermuatan ibadah.

Tidur merupakan bagian dari rasa syukur. Allah SWT berfirman: وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS An-Naba’: 9) 

Syekh Thahir bin Asyur, dalam kitab tafsirnya, sebagaimana dikutip dari laman Mawdoo3 menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia yang membutuhkan tidur. Tidur bertujuan untuk menjaga kesehatan karena ketika beraktifitas seharian, tubuh membutuhkan istirahat.  Baca Juga

Lihat juga:https://www.dailymotion.com/embed/video/x78qfdq?ads_params=contextual&api=postMessage&apimode=json&autoplay=false&embed_index=1&id=f42b5eec6e6398&mute=true&origin=https%3A%2F%2Fwww.republika.co.id&pubtool=cpe&queue-autoplay-next=true&queue-enable=true&ui-highlight=false

Hadis Palsu Soal Tidur Saat Berpuasa adalah Ibadah

Namun tidur yang bernilai ibadah adalah tidur yang cukup. Tidak boleh tiduur berkepanjangan. Dan tidak boleh juga seseorang hidup tanpa tidur karena akan berakibat pada kematian. 

Tidur juga termasuk salah satu tanda kebesaran Allah dimana ketika tidur Allah mematikan hamba-Nya dan ketika bangun Allah juga yang menghidupkan kembali. Allah mengabadikan anjuran tidur dalam firman-Nya, surat Ar-Rum ayat 23:

وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”

Sementara itu Allah SWT juga berfirman dalam surat al-Qashash ayat 72-73:  

قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَٰهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُونَ فِيهِ ۖ أَفَلَا تُبْصِرُونَ.وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Katakanlah (Muhammad), “Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai hari Kiamat. Siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu istirahatmu? Apakah kamu tidak memperhatikan?” 

Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (Red)

Sumber : republika.co.id