Terkait Kenaikan Harga Bahan Pokok di Pasaran, Berikut Penjelasan Disdagin Kota Tanjungpinang

Katakepri.com, Tanjungpinang – Tak hanya cabai dan bawang, komoditas bahan pokok lainnya seperti telur juga dikabarkan tinggi di Tanjungpinang. Apa penyebabnya?.

Berikut ulasan dari Kepala Bidang (Kabid) Stabilisasi Harga di Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang, Abdullah,

Menurut Abdullah, tinggi rendahnya harga kebutuhan bahan pokok di pasar merupakan hal yang wajar dan merupakan hukum pasar.

“Semua itu memang sudah hukum pasar. Dimana jika barang ada, otomatis harganya akan murah, begitu juga sebaliknya, jika barang langka atau susah didapat harganya pasti akan mahal,” katanya.

Misalnya saja cabai yang sering ditemukan mahal dipasaran, itu menurut penilaiannya memang murni disebabkan oleh kurangnya stok barang dari daerah penghasil.

“Mungkin karena faktor cuaca juga, karena rata-rata cabai itu berasal dari daerah lain seperti Yogyakarta, Medan, Padang dan Jakarta. Kalau untuk bawang sendiri, itu memang asalnya dari luar Indonesia makanya mahal,” ucapnya.

Abdullah dalam situasi ini hanya bisa menyarankan masyarakat Tanjungpinang yang sudah terbiasa mengkonsumsi cabai rawit atau cabai setan untuk beralih ke cabai kering dan merica.

“Toh kan sama-sama pedas juga. Tapi susah juga ya, masyarakat pastinya lebih memilih yang segar,” ucapnya.

Sementara untuk melonjaknya harga telur sendiri, Abdullah berpendapat, penyebabnya tak lain karena banyak masyarakat yang menkonsumsi telur belakangan ini di Tanjungpinang yang diikuti tingginya harga pakan.

“Yang jelas naiknya harga telur itu selain kebutuhan warga yang semakin meningkat juga karena pengaruh pakannya. Saat ini pakan ayam seperti jagung itu memang mahal,” ucap dia.

Untuk mengadakan operasi pasar, dirasanya tidak mungkin, mengingat selama setahun belakangan pemerintah Kota Tanjungpinang dalam hal ini Disdagin tidak menganggarkan dana untuk itu.

“Selama saya disini, kita belum ada menggelar operasi pasar semacam itu. Sebelum-sebelumnya saya dengar memang ada, tetapi kita untuk saat ini tidak menganggarkannya,” jelasnya.

Untuk diketahui harga komoditas bahan pokok seperti cabai rawit dan bawang saat ini masih tinggi di Tanjungpinang dikisaran harga Rp 60 sampai Rp 90 ribu perkilonya

Bahkan, telur yang sebelumnya stabil belakangan juga mengalami peningkatan harga, yang tadinya Rp 16 ribu / (1 pak isi = 10 butir) menjadi Rp 18 ribu / (1 pak isi = 10 butir). (Angga)