Katakepri.com, Jakarta – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyampaikan komitmennya sebagai mitra dan pengingat pemerintah. Hal ini disampaikan Anwar usai ditetapkan sebagai bagian dari kepengurusan MUI periode 2020-2025. Dalam kepengurusan sebelumnya, Anwar merupakan Sekretaris Jenderal MUI.
Anwar mengatakan, ia akan mengingatkan pemerintah jika pemerintah salah dan menyimpang dari Pancasila dan konstitusi.
“Bila saya dan teman-teman saya tidak sanggup dan tidak berani melakukannya maka pertanyaannya untuk apa saya harus ada di MUI tersebut,” kata Anwar dalam keterangan tertulis, Jumat, 27 November 2020.
Anwar mengakui jabatan anyar ini secara psikologis membuatnya semakin terbebani. MUI, kata dia, disebut sebagai shodiqul hukumah alias teman dan atau mitra dari pemerintah. Menurut dia, teman yang baik adalah yang mendukung jika benar dan mengingatkan jika salah.
Anwar mengatakan tak ada masalah dengan mendukung pemerintah jika benar lantaran sikap itu nyaris tanpa risiko. Namun, berbeda halnya dengan sikap mengingatkan jika pemerintah salah.
“Tapi bila pemerintah itu salah karena menyimpang dari Pancasila dan konstitusi serta UU dan ketentuan yang ada, beranikah saya dan teman-teman saya di MUI untuk mengingatkan dan meluruskannya?” ujar Anwar.
Anwar pun menegaskan komitmennya untuk mengingatkan pemerintah jika menyimpang dari Pancasila dan konstitusi. Ia juga menyinggung usianya yang sudah menginjak 66 tahun dan tanggung jawabnya sebagai seorang muslim.
“Sesuai dengan ketentuan yang ada dalam agama Islam saya harus bisa melakukan dakwah amar maruf nahi munkar,” ujar Anwar yang juga Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah ini.
Anwar mengatakan komitmen ini tidak mudah. Dia berujar, sekitar 39 orang pengurus MUI tentu memiliki pikiran berbeda satu sama lain. Meski begitu, Anwar mengatakan jabatan yang menurutnya suci dan mulia ini tak ada gunanya jika ia tak bisa menjalankan komitmennya tersebut.
“Karena itu pasti hanya akan membuat saya semakin menderita dan sengsara tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat sana dan saya tidak mau itu terjadi,” ujar dia.
Pemilihan pengurus baru MUI periode 2020-2025 dilakukan melalui rapat tertutup 17 tim formatur di Hotel Sultan, Jakarta pada Jumat dini hari, 27 November 2020. Di kepengurusan baru, mantan Rais Am PBNU Ma’ruf Amin terpilih menjadi Ketua Dewan Pertimbangan MUI. (Red)
Sumber : tempo.co