Katakepri.com, Jakarta – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mendesak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengusut tuntas penyebab kematian Demas Laira. Demas, 28 tahun, bekerja sebagai wartawan sulawesion.com biro Mamuju, media anggota AMSI Sulawesi Utara.
“AMSI mengajak komunitas pers dan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi jalannya pengusutan atas kasus ini hingga terkuak penyebab sesungguhnya,” kata Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 20 Agustus 2020.
Sebelumnya, Demas ditemukan tidak bernyawa di Dusun Salubijau, Jalan Poros Mamuju-Palu, Provinsi Sulawesi Barat, pada hari yang sama. Ia ditemukan dengan beberapa luka tusuk pada tubuhnya.
AMSI, kata Wenseslaus, mengapresiasi kesigapan polisi setempat yang cepat tanggap dan telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) hingga mengevakuasi jenazah ke rumah sakit. Lalu, membuat surat permohonan autopsi, dan memeriksa sejumlah saksi yang diperlukan demi menyingkap sebab kematian Demas.
Untuk itu, AMSI mendesak polisi untuk memburu para pelaku dan menyeret ke muka hukum. Selain itu, AMSI juga meminta agar polisi bisa menelusuri, apakah kematian Demas terkait dengan sejumlah kasus yang ditulisnya di media atau tidak.
Wenseslaus juga menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada kerabat yang ditinggalkan. “Semoga diberi ketabahan atas wafatnya Demas Laira,” ka dia.
Pemimpin Redaksi Sulawesion.com, Supardi Bado membenarkan Demas ditugaskan di Mamuju dan Mamuju Tengah. “Almarhum wartawan baru di Sulawesion. Tanggal 1 Agustus Dia bergabung dengan kami. Memang dari beberapa berita yang Almarhun kirim berisi berita kritikan di daerahnya,” kata Supadi.
Dia pun juga mendesak agar polisi mengusut tuntas kasus kematian Demas serta segera menangkap pelaku pembunuhan. “Kami keluarga besar Sulawesion berduka cita atas kepergian Demas Laira. Semoga keluarga diberi ketabahan,” ujarnya. (Red)
Sumber : tempo.co