Katakepri.com, Tanjungpinang – Andi Cori Patahuddin kembali turun gunung setelah sebelumnya dirinya merasa di zalimi oleh jaringan kartel yang diduga berada diruang lingkup perizinan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.
Bermula dari Cori yang merupakan Direktur Utama PT Berkah Pulau Lingga (BPL) merasa aneh ketika pihaknya mengurus izin cut and fill yang akan dilakukan di Pulau Air Kulah, Kecamatan Katang Bidara, Kabupaten Lingga, dipersulit.
“Padahal, izin dari Kabupaten Lingga semua sudah keluar. Apa saya salah masuk di dinas tersebut sehingga izin saya dipersulit,” ujarnya pada konfrensi pers, di Hotel Sampurna, Selasa (14/07).
Dari sini Cori menduga adanya permainan jaringan kartel perizinan. Dugaan Cori itupun didukung dengan banyaknya oknum kepala daerah termasuk mantan Gubernur Kepri yang menjadi korban.
“Kita minta Gubernur untuk membubarkan jaringan ini jauh-jauh, kalau tidak saat pandemi Covid ini ekonomi Kepri tidak akan pernah terbangun,” ujar Cori.
Menurut Cori, jaringan kartel perizinan ini sudah sejak lama ada di Kepri, dan sudah banyak memakan korban Kepala Daerah dan Kepala Dinas.
“Padahal kalau kita telaah lagi ketika kita mengurusi izin pasti bermula dari bawah dulu, setelah selesai baru kepala daerah yang menekannya,” ucap Cori.
Dari hal ini juga Cori menduga kartel atau mafia-mafia ini merupakan staf biasa bukanlah Kepala Dinas (Kadis), Kepala Bidang (Kabid) maupun Kepala Seksi (Kasi).
“Anehnya walaupun diduga mafianya staf biasa, namun bisa mengendalikan pejabat dan kepala daerah. Bahkan pejabat dan kepala daerah yang menjadi tumbal jika ini terungkap,” pungkasnya. (Angga)