Katakepri.com, Batam – Plt. Gubernur Kepri H. Isdianto berpesan kepada Kepala SMA dan SMK Negeri di Kepri untuk tidak memberi beban berat kepada orang tua murid. Di masa pandemi Covid-19 masih ada, misalnya jangan memaksa murid membeli seragam dari sekolah. Saat seperti ini semua harus saling membantu dan meringankan beban sesama.
“Mohon tidak mengadakan baju baru dari sekolah. Selagi kita punya niat baik, nawaitu yang baik, akan menghasilkan yang baik pula,“ kata Isdianto saat bersilaturahmi dengan Kepala SMAN/SMKN se-Kota Batam, di Aula Lantai 5 Graha Kepri, Batam, Ahad (5/7).
Isdianto berpesan jangan sampai karena seragam proses pendidikan terganggu. Apalagi Senin(6/7) ini hasil PPDB sudah diumumkan, dengan harapan setelah itu semua proses belajar mengajar berlangsung aman dan lancar.
Isdianto pun akan bersilaturahmi dengan para kepala sekolah swasta se-Kepulauan Riau. Selain mendiskusikan proses belajar mengajar, pihaknya juga akan mendiskusikan berbagai hal yang juga tidak memberatkan orang tua murid.
“Semua kita ayomi. Kita akan bertemu dan mendiskusikannya. Soal hasilnya nanti setelah pertemuan tersebut,” kata Isdianto.
Isdianto mengatakan peran penting semua sekolah dalam memajukan sumber daya manusia di Kepri. Dalam beberapa tahun terakhir, kualitas pendidikan Kepri cukup baik. Malah sempat menjadi terbaik kedua setelah Yogyakarta.
Termasuk juga peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). Kepri selalu berada yang teratas di Sumatera dan keempat se-Indonesia. Peran pendidikan sangat besar di situ.
“Saya yakin anak-anak Kepri pintar-pintar. Ini semua berkat didikan bapak dan ibu guru. Mudah-mudahan SDM di Kepri semakin meningkat karena mereka yang akan meneruskan pembagunan di negeri ini,” kata Isdianto.
Pada kesempatan itu, Isdianto mengatakan proses belajar mengajar masih menunggu perkembangan. Dia berharap di Kepri semuanya bisa menyambut fase new normal dalam proses belajar mengajar.
“Tentu dengan protokol kesehatan yang disiplin harus dijalankan semua pihak. Karena kita belum tahu sampai kapan pandemi ini berakhir. Semoga semua segera berakhir dan kita menjalankan tatanan kehidupan baru,” kata Isdianto. (Red*)