Katakepri.com, Batam – Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Batam melakukan pendataan terhadap UMKM yang terkena dampak pandemi corona virus disease (Covid-19). Pendataan itu dilakukan sebagai salah satu upaya mencarikan solusi untuk menggairahkan sektor UMKM di Kota Batam.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Batam, Suleman Nababan mengatakan sampai saat ini tercatat ada sekitar 1900 pelaku UMKM yang terkena dampak Covid-19 di Kota Batam. Mulai dari omsetnya yang menurun karena jumlah permintaan menurun, hingga kesulitan untuk mendapatkan bahan baku karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah.
“Jumlah itu kemungkinan masih bertambah, karena tim masih turun ke lapangan untuk melakukan pendataan,” kata Suleman di Kantor Wali Kota Batam, Rabu (17/6).
Terkait dengan berapa jumlah total UMKM di Batam sendiri, Suleman mengaku belum bisa memberikan kepastian. Namun hasil pendataan ini nantinya akan bisa menjadi rujukan. Pada prosesnya, kata dia pelaku UMKM yang didata sudah dimintai keterangan terkait masalah yang mereka hadapi.
Kemudian terkait solusi yang mungkin akan ditawarkan kepada para pelaku UMKM tersebut, ia mengaku saat ini pihaknya masih fokus terhadap pendataan. Tapi tentunya pemerintah baik Pemko Batam ataupun pemerintah pusat pasti akan membantu para UMKM untuk bergairah kembali di tengah pandemi Covid-19.
“Mereka yang terdampak nantinya akan didorong untuk bisa mendapatkan stimulus dari pemerintah pusat. Tapi sekarang kami fokus data dulu, setelah selesai baru akan kita bahas lagi,” jelasnya.
Meskipun di tengah ancaman pandemi, Suleman berharap UMKM di Batam bisa bertahan dan berkembang. Lebih banyak UMKM di Batam, maka akan menjadi indikator baiknya perkembangan ekonomi di satu daerah.
“Setelah data terkumpul nanti akan disampaikan kepada Pak Wali Kota Batam (Muhammad Rudi) dan Wakil Wali Kota Batam (Amsakar Achmad) supaya di keluarkan kebijakan yang dapat membantu UMKM,” katanya. (Red*)